“Karena kita akan menghadapi babak empat besar, yang otomatis nanti menguras tenaga. Jam terbang untuk pemain lapis ini harus kita tambah, makanya tadi kita lihat pada tiap set, dan kita bisa memenangkan pertandingan,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih Jakarta BNI 46 Walfridus Wahyu mengatakan bahwa kekalahan tersebut di luar harapan. Ia tidak bisa menebak strategi apa yang diterapkan Bhayangkara Presisi, namun anak asuhannya tidak mampu memenangkan laga tersebut.
“Pertandingan malam ini menyedihkan, kalau saya melihat ini di luar ekspektasi saya. Saya tidak tahu strategi apa yang terjadi, harusnya tim BNI bisa menang 3-1,” katanya.
Ia menambahkan, skuad Jakarta BNI 46 dinilai kalah gesit terutama dari sisi pertahanan. Pemain lapis kedua Bhayangkara Presisi mampu menekan pertahanan Jakarta BNI 46 sehingga menyebabkan timnya harus menelan kekalahan.
“Tim kedua Bhayangkara, mereka pertahanannya bagus, koordinasi bagus. Justru BNI pertahanannya sangat jelek,” ujarnya.
Untuk menghadapi putaran selanjutnya di Yogyakarta, ia mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap pertahanan Jakarta BNI 46. hal itu sangat diperlukan mengingat pertahanan Jakarta BNI 46 sangat rapuh dan mudah ditembus tim kedua Bhayangkara Presisi.