Partai Ummat, lanjutnya, diduga ditengarai kumpulan dari orang-orang radikal dan syarat kepentingan. Seharusnya tingkat radikalnya harus diturunkan. “Meski 1 sampai 3 orang hanya ditengarai. Hubungannya ke Anies kalau konteksnya siapapun mendukung jika tidak tubrukan dengan aturan, sah-sah saja,” tandasnya.
Kemudian ada 5 besar capres potensial, tiga capres sebenarnya secara elektabilitas tinggi ada Ganjar, Anies dan Prabowo. “Namun jangan lupa selama populer jika tidak punya tiket akan percuma,” timpalnya.
Puan Maharani, sambungnya, tidak populer tapi mempunyai tiket dari partai. Dan pada masing-masing calon memiliki persoalan. Tapi bagaimana popularitasnya dapat dimaksimalkan. “Tentu Mbak Puan masih punya peluang meski popularitasnya kurang maksimal,” ungkapnya.
Kemudian apa yang salah pada Perindo, semua hal mengambil tokoh begitu banyak. Jika dibandingkan partai langganan masuk parlemen, melihat Perindo ditrack benar. Lahir sesudah reformasi hingga strateginya sudah tepat namun hanya intensitasnya.