“Kemenangan diperoleh dari capres yang tepat ke arah mana sehingga mendongkrak suara Perindo,” katanya.
Terkait perpecahan di beberapa internal partai, Ardian mengungkapkan, tentu dalam konteks persaingan apa yang terjadi dengan partai lain akan mengubah partai itu sendiri.
“PPP bisa jadi kenapa misalnya elektabilitasnya partainya kecil karena ada dua kasus besar mendera. Pertama dulu karena memang ada kasus, kedua ini tidak smooth karena pergantian ketua umum ada satu hal sehingga ketua umum berganti dan lain sebagainya. Hingga ini diterima PPP,” katanya.
“Kemudian PAN, tak bisa dipungkiri bahwa pendiri PAN Pak Amien Rais mendirikan partai juga. Meski sekarang perolehan dukungan belum tersedot banyak atau apa kedepannya bisa tersedot banyak tentu ini ada pengaruhnya. Karena bagaimanapun dua partai ini basisnya sama. Sehingga rebutan di basisnya tentu akan terjadi,” tambahnya.
Sama halnya PKS dan Gelora, suara PKS mungkin tidak bisa sebesar dulu jika misalnya PKS tidak bergerak secara masif dan seterusnya. “Jadi (perpecahan internal partai) ada pengaruhnya”.