IPOL.ID – Mahal dan langkanya harga MinyakKita sebagai produk minyak goreng bersubsidi pengganti kemasan curah dipertanyakan pedagang gorengan di wilayah Jakarta Timur.
Pedagang gorengan di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Romlah, 60, mengaku harga MinyakKita atau minyak kemasan merek lainnya mahal dan belum kunjung turun harga. Dia dan suaminya yang berdagang gorengan pun kebingungan menyiasatinya agar harga dagangan gorengannya tidak ikut naik.
“Mau naikin harga gorengan nanti khawatirnya malah pelanggan pada kabur, ini saja harga satu gorengan Rp1.500, gimana mau naikin harga lagi,” keluh Romlah, perempuan lansia itu pada ipol.id di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Rabu (8/2).
Kelangkaan dan mahalnya harga MinyakKita juga dikeluhkan pedagang gorengan lainnya, yakni Momo, 50, yang berjualan di Kecamatan Jatinegara. Dia mengaku bingung dengan harga MinyakKita yang kini melonjak di atas harga eceran tertinggi (HET).
Sebab, HET yang ditetapkan pemerintah Rp14.000 per liter, sementara di pasaran produk digagas Kementerian Perdagangan tersebut justru sekarang dijual Rp16 ribu per liternya.
“Bingung di tulisannya Rp14.000 per liter, sementara sekarang kalau kita beli Rp16.000 per liter. Kita tanya ke pedagang tapi dibilang dari sananya (agen) sudah mahal,” kata Momo.
Akibat mahalnya harga, Momo yang setiap harinya menghabiskan 10 liter minyak goreng untuk menjajakan gorengan harus mengeluarkan modal lebih banyak dan mengurangi keuntungan.
Menyiasati mahalnya harga MinyakKita Momo pun harus menaikkan harga jual, dari yang sebelumnya Rp5.000 untuk lima porsi gorengan sekarang menjadi hanya empat gorengan.
“Modal jelas lebih banyak karena harga naik. Barangnya juga sekarang langka, susah. Beberapa waktu lalu saya sampai harus beli minyak goreng curah karena MinyakKita enggak ada,” ujarnya.
Momo pun berharap harga MinyakKita turun sebagaimana HET ditetapkan pemerintah agar tidak memberatkan daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga sejumlah bahan pangan.
Para pedagang khawatir bila pemerintah tidak segera mengambil langkah menurunkan harga dan menstabilkan stok MinyakKita, harganya akan kembali melonjak pada bulan Ramadhan.
“Ya harapannya harga turun lah, sesuai di tulisan kemasan jadi Rp14 ribu per liter. Karena dengan harga sekarang memberatkan. Sudah dua bulan terakhir harga naik dan langka,” harapnya. (Joesvicar Iqbal)