IPOL.ID – PT PLN (Persero) menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast Charging pertama di Kota Payakumbuh dengan daya sebesar 82,5 kVA. Ketersediaan SPKLU terus dimasifkan oleh PLN untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik.
Walikota Payakumbuh Rida Ananda mengatakan, kehadiran SPKLU pertama di Kota Payakumbuh menumbuhkan keyakinan terhadap masyarakat bahwa tak perlu ragu lagi mempunyai kendaraan listrik. Kota Payakumbuh telah tumbuh menjadi kota maju yang dapat mengakomodir kebutuhan para pemilik mobil listrik.
“Alhamdulillah, kebanggan luar biasa bagi Kota Payakumbuh dipilih sebagai tempat pembangunan SPKLU, karena ragam manfaat dan kegunaannya nanti akan dirasakan masyarakat seiring dengan masuknya era kendaraan listrik. Semoga semakin banyak warga Payakumbuh yang memiliki kendaraan listrik yang terbukti sangat nyaman, tidak bising, sangat hemat dan ramah lingkungan,” ucap Rida.
Kota Payakumbuh menjadi salah satu lokasi strategis untuk ekosistem kendaraan listrik dan diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target emisi karbon Indonesia sebesar 29 persen di tahun 2030 dan net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon di tahun 2060.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan kehadiran SPKLU perdana di Payakumbuh menjadi bukti keseriusan PLN dalam mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik dalam rangka transisi energi.
“PLN percaya, kendaraan listrik akan menjadi kendaraan komoditas mayoritas masyarakat di masa yang akan datang. Maka kami siap mendukung ekosistem baru kendaraan listrik di antaranya dengan penyediaan fasilitas pengisian daya SPKLU,” kata Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, SPKLU ini merupakan yang ke-3 di wilayah kerja Sumatera Barat setelah sebelumnya hadir di Kota Padang dan Kota Solok.
“Hadirnya SPKLU di Payakumbuh menjadi titik awal percepatan ekosistem kendaraan listrik di sini sekaligus menyelaraskan dengan program pemerintah untuk percepatan ekosistem kendaraan listrik dan mendukung transisi energi,” ujar Eric.
Pengisian kendaraan listrik melalui SPKLU lebih efisien dibandingkan dengan pengisian BBM pada kendaraan konvensional, setiap pembelian satu liter BBM setara dengan 1,3 kilo Watt hour (kWh) listrik yang mampu menghemat biaya sekitar 60 persen.
SPKLU ini dapat melakukan charging untuk 2 mobil listrik sekaligus. Dengan konsep fast charging, pengisian 1 kendaraan listrik dari baterai 0 persen sampai penuh atau 100 persen hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk kapasitas baterai kendaraan listrik rata-rata.
“Bagi pelanggan yang ingin leluasa mengisi daya dari rumah, PLN juga telah menyediakan layanan home charging. Penggunaannya sangat mudah melalui aplikasi PLN Mobile,” lanjut Eric.
Sejalan dengan pemerintah, PLN siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder baik itu Pemerintahan Provinsi dan Daerah, seluruh Instansi Pemerintahan, BUMN, BUMD melalui franchise ataupun partnership penyediaan SPKLU. Dengan kesiapan infrastruktur SPKLU akan meningkatkan customer experience bagi pengguna kendaraan listrik.(Yudha Krastawan)