IPOL.ID – Razia perlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang dilakukan petugas gabungan di Kecamatan Pulogadung dan Matraman, Jakarta Timur mendapat perlawanan dari pak ogah yang diduga dipengaruhi minuman keras.
Informasi yang dihimpun, ketika razia yang dilakukan pada Kamis (9/2) sore, sejumlah PPKS menolak diamankan oleh petugas gabungan dari Satpol PP, Sudin Sosial, Polres, dan Kodim 0505 Jakarta Timur.
Bahkan dua pria mabuk sebagai pak ogah di wilayah Kecamatan Pulogadung melawan petugas, lantaran tidak ingin dibawa ke panti sosial guna dilakukan pembinaan.
Sejumlah emak-emak pedagang kopi keliling dan manusia gerobak yang bermukim di kolong jembatan menangis saat diamankan petugas gabungan.
“Jadi ada 19 PPKS kita jangkau, ada pak ogah, pengamen dan manusia gerobak,” ujar Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Operasional Satpol PP Jakarta Timur, Badrudin, Jumat (10/2).
Sehingga belasan PPKS tersebut terlebih dahulu dibawa ke kantor Kecamatan Pulogadung untuk didata identitasnya, lalu dibawa ke panti sosial untuk pembinaan.
Diharapkannya, setelah mendapat pembinaan di panti sosial para PPKS dapat mencari mata pencaharian lebih baik yang tidak bertentangan dengan ketertiban umum diatur pemerintah daerah.
“Akan kita bawa ke panti sosial di Cipayung. Tadi ada perlawanan karena mereka (dua pak ogah) minum alkohol. Tapi teman-teman sigap, kita jangkau,” tegas Badrudin.
Dalam razia tersebut, juga diamankan sejumlah gerobak barang bekas ke gudang di wilayah Kecamatan Cakung. (Joesvicar Iqbal)