IPOL.ID – Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail menyambut baik rencana pembangunan proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) trase Velodrome-Manggarai. Dia meyakini, moda Lintas Raya Terpadu akan menjadi tulang punggung atau backbone angkutan umum di Ibu Kota.
Saat ini, katanya, LRT rute Velodrome-Kelapa Gading sepi pengguna. Sehingga, pihaknya mendorong agar rute hingga ke Manggarai dinilai akan mampu mendongkrak bisnis dan peningkatan layanan transportasi massal.
“Kita pahami bersama bisnis opportunity kedepan yang baik itu selain IT adalah transportasi publik. Peluang ini harus kita tangkap sekarang dan kalau kita sukses dengan LRT ini, kalau sekarang LRT dianggap odong-odong yakinlah ini kedepannya akan jadi backbone,” ujar Ismail di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin mengungkapkan saat ini mereka sedang menunggu terbitnya rekomendasi izin trase fase 1B dari Dirjen Perkeretaapian Kemenhub. Dalam hal ini, Jakpro ditugaskan Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan proyek LRT Jakarta trase Velodrome-Manggarai.
“Kami komunikasi terus dengan Dirjen Perkeretaapian. Proses rekomendasi izin trasenya terus berjalan dan alhamdulillah terakhir minggu lalu ketemu sama Dirjen Perkeretaapian itu tidak ada isu, prosesnya berjalan sesuai target sehingga target kita menerima rekomendasi izin trasenya itu sesegera mungkin dan bulan depan itu bisa terlaksana,” ungkapnya.
Terpisah, Direktur Utama (Dirut) LRT Jakarta, Hendri Saputra mengatakan, pihaknya membutuhkan investasi sebesar Rp5,5 Triliun untuk proyek tersebut. Anggaran itu diperuntukkan Rp5,2 triliun untuk infrastruktur dan sistem dan Rp 300 miliar untuk rolling stock.
Diketahui, nilai investasi proyek LRT dari Velodrome ke Manggarai lebih kecil dibandingkan LRT fase 1
rute Kelapa Gading-Velodrome sepanjang 5,8 km yang menghabiskan Rp6 triliun.
Hendri mengaku seluruh kajian studi kelayakan (feasibility study) proyek ini sudah siap untuk basic desainnya.
“Nanti pada proses kontraktor bisa melakukan design and build bisa dilakukan proses selanjutnya,” ucapnya.
Diakui Hendri, seluruh titik integrasi terhadap stasiun ini sudah kami diskusikan dengan seluruh stakeholder terkait, ada dari Dinas Perhubungan DKI dan Kemenhub.
“Integrasinya dengan BRT Transjakarta dan KAI. Harapannya ini meningkatkan trase LRT Jakarta. Karena fase 1B ini merupakan PSN, sudah masuk ke Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2020 dan sudah di-kick off oleh Kementerian Perekonomian, Kemenko Marinves,” tandasnya.
Menurutnya , pada LRT Jakarta fase 1 rute Kelapa Gading-Velodrome hanya memiliki enam stasiun, yakni Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulo Mas, Equestrian dan Velodrome. Sedangkan untuk fase 1B kita akan menambah 5 stasiun, yaitu stasiun pemuda, stasiun BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan juga di Manggarai.
“Rute ini memiliki panjang trase 6,4 kilometer dan alan terbangun lima stasiun pemberhentian,” imbuhnya.
Menurut Hendri, pihaknya optimis LRT dapat mengangkut penumpang sebanyak 80 ribu – 100 ribu penumpang. Target penumpang LRT ini, katanya, merupakan hasil kajian feasibility study dalam proyek LRT Jakarta dari Vellodrome ke Manggarai.
“Ini target optimis ridership sekitar 180 ribu, dan realistiknya kami menargetkan sekitar 80 sampai 100 ribu. ini sudah dilakukan kajiannya oleh konsultan yang memberikan kajian FS untuk trase ini,” tuturnya. (Peri)