“Selanjutnya, dalam perhelatan G20 di Bali, kami juga telah menandatangani Letter of Intent (LoI) terkait hal tersebut. Pertemuan pagi ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan kerja sama pembangunan koridor East—West tersebut,” lanjutnya.
Sejauh ini, tambah Tuhiyat, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Pemerintah Inggris, khususnya perusahaan-perusahaan dari industri perkeretaapiannya telah banyak melakukan kerja sama seperti dalam bidang peningkatan sumber daya manusia bersama Crossrail International dan penyusunan rencana induk pengembangan kawasan Lebak Bulus bersama ARUP.
Dalam pertemuan pada Kamis (2-2-2023) di Jakarta tersebut, hadir langsung Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, Asisten Perekonomian dan Keuangan Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati dan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A. Koswara, dan sejumlah delegasi dari berbagai perusahaan terkait industri perkeretaapian Inggris.
Fase 3 koridor East—West MRT Jakarta direncanakan akan membentang sepanjang sekitar 84,1 kilometer dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten, melewati wilayah DKI Jakarta sepanjang sekitar 33,7 kilometer. Pemerintah Inggris melalui Expression of Interest (EoI) telah menyatakan dukungan pembiayaan sebesar sekitar 1,2 miliar dollar atau setara dengan sekitar Rp19,3 triliun untuk pembangunan fase 3 tersebut. (Peri)