Namun untuk sekarang tim dokter RS Polri Kramat Jati belum mengambil tindakan operasi karena Rusdi masih menjalani observasi dan butuh waktu beristirahat memulihkan kondisi.
“Kita menunggu perbaikan kondisi fisik dari bapak Kapolda. Karena sudah beberapa hari ini kurang istirahat. Untuk penanganan kita melibatkan beberapa sub spesialis,” katanya.
Hariyanto menjelaskan, dokter spesialis yang dilibatkan di antaranya ahli ortopedi dan ahli bedah toraks untuk memulihkan kondisi Rusdi dan atas luka diderita akibat kecelakaan.
Penanganan medis itu tidak hanya melibatkan tim dokter Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, tapi juga dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
“Kolaboratif. Jadi tidak hanya dari kita, tapi ada dokter spesialisasi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ada dua (ahli) ortopedi. Ini (penanganan) ke arah ortopedi dan bedah torak,” ujarnya.
Sedangkan untuk enam anggota Polri lain yang juga menjadi korban kecelakaan jatuhnya helikopter di Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Jambi.