IPOL.ID-Maraknya penjualan baju bekas impor alias thrifting menuai kecaman. Bisnis tersebut tentu saja melukai para pelaku UMKM serta pengusaha lokal yang bergerak di bidang fesyen.
Akan tetapi hal tersebut tak berlaku bagi salah satu produsen fesyen ternama di tanah air, Kami, pionir brand modest fesyen yang telah eksis selama 14 tahun mengaku pangsa penjualan mereka masih stabil, terutama ditengah maraknya thrifting.
“Kalau dari kita, biar bagaimanapun geliat brand lokal sedang tumbuh dan itu (thrifting -red) tidak akan berefek kepada brand lokal kita,” kata Bima Laga selaku CEO & Founder Warna Modern Indonesia (WMI) dalam acara Peluncuran butik ke-24 di TSM Cibubur, Depok, Minggu (19/3/2023).
Senada dikatakan COO Kami, Dela Ferdiansah. “Kalau dari Kami sendiri sebenarnya tidak terlalu berpengaruh karena baji yang di thrifting itu sangat berbeda dengan baju modest. Karena barang-barang thrifting kan asalnya dari China yang sebenarnya secara siluet itu sangat berbeda dengan pakaian modest,” katanya ditempat yang sama.