IPOL.ID – Setelah mengadakan Muktamar ke-47 dan ke-48, Muhammadiyah kini semakin spesifik menyasar program pelayanan sosial, pemberdayaan umat, hingga jihad ekonomi dan internasionalisasi.
Untuk menjadi gerakan yang produktif, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan untuk melakukan reorientasi gerakan dengan mengutamakan pendekatan yang proaktif-konstruktif-positif, bukan pendekatan reaktif-konfrontatif.
Terutama kepada warga Muhammadiyah, Haedar berpesan untuk menghindari gerakan massa yang serba komunal seperti demonstrasi.
“Ini strategi. Kenapa saya selalu mengerem warga Muhammadiyah selalu ikut-ikut pada gerakan aksi masa yang kok ga habis-habisnya. Aksi massanya sudah selesai, tahun belakang reuni aksi massa. Itu cermin dari gerakan komunal yang tidak bisa bergerak secara stategis. Jujur saja,” pesannya.
Dalam pembukaan Pengajian Ramadan 1444 H di UMM, baru-baru ini, Haedar menganggap jika aksi demonstrasi yang berjilid-jilid itu tidak hanya tidak produktif bagi kemajuan umat, tapi juga rawan dipolitisasi.