IPOL.ID – Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin memastikan di Jakarta sudah tidak ada lagi swastanisasi air pasca operasional penuh dilakukan oleh PAM Jaya. Pihaknya berkomitmen terus mewujudkan kedaulatan air bagi warga Jakarta.
“Komitmen kami untuk mewujudkan kedaulatan air bagi warga Jakarta akan lebih mudah dengan model partisipatif. Seluruh warga bisa terlibat dan terikat dalam satu mimpi yang sama untuk masa depan air perpipaan di Jakarta,” ujar Arief di Balai Kota Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Selama satu tahun kemarin, katanya, PAM Jaya telah menjalankan proses transisi dan transformasi yang telah dimulai sejak Januari 2022. Saat ini, jelasnya, seluruh pelanggan mitra sebelumnya secara otomatis menjadi pelanggan PAM Jaya.
“Operasional penuh air perpipaan oleh PAM Jaya ini akan menjadi titik awal untuk mewujudkan ketahanan air regional dan nasional,” katanya.
Diakui Arief, tantangan yang dihadapi PAM Jaya saat ini adalah ketersediaan sumber air baku, polusi dan bencana air, penurunan tanah, dan pengolahan limbah yang buruk.
Persoalan itu, lanjut Arief, menjadi beberapa faktor yang menyebabkan pelayanan air perpipaan di DKI Jakarta baru mencapai 65,85 persen atau sebanyak lebih dari 900 ribu sambungan rumah dengan kapasitas produksi 20.082 liter per detik (lpd).
“PAM Jaya menargetkan 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan pada 2030. Untuk memenuhi target itu, PAM Jaya menambah kapasitas produksi hingga 10.900 liter per detik, serta perluasan jaringan pipa hingga 4.500 kilometer. Dua hal tersebut, akan menambah jumlah pelanggan sebanyak 1,1 juta,” imbuh Arief.
Tahun ini, lanjutnya, PAM Jaya akan memulai pekerjaan konstruksi pembangunan SPAM Jatiluhur I dan Karian-Serpong, pembangunan IPA Buaran 3, SPAM Pesanggrahan dan Ciliwung, serta pencarian sumber air curah. Selain itu, PAM Jaya juga melakukan pembangunan dan penempatan penampungan air (reservoir) bagi wilayah yang kesulitan akan akses air.
Arief menambahkan, pada tahun ini, PAM JAYA mulai melakukan sosialisasi penampungan air bagi pelanggan serta sosialisasi konstruksi pembangunan SPAM di DKI Jakarta.
“Kesadaran atas manajemen air warga Jakarta sangat penting untuk pemerataan suplai air. Dengan menampung air pada jam di mana air tidak banyak digunakan, warga akan memiliki stok air untuk pemenuhan kebutuhan mereka,” imbuh Arief.
Selain itu, Arief melanjutkan, PAM JAYA membutuhkan pemahaman warga Jakarta untuk memaklumi bahwa dampak kemacetan lalu lintas yang terjadi atas pembangunan konstruksi adalah upaya mewujudkan akses air perpipaan bagi seluruh warga Jakarta.
Menurutnya, apabila terdapat keluhan atau kebutuhan informasi, pelanggan bisa mengubungi hotline center PAM Jaya di nomor 021 2997 9999 atau SMS di nomor 0816 725 952 untuk Wilayah Barat (Ex PALYJA). Sedangkan untuk wilayah Timur (ex AETRA), dapat menghubungi nomor 021 8690 9999. PAM Jaya juga menyediakan nomor Whatsapp 0812 1222 2423 dan email [email protected] bagi pelanggan.
Selain itu, pelanggan juga bisa menghubungi akun media sosial Instagram, Tiktok, dan Twitter resmi PAM Jaya di @pamjaya_dki, atau Facebook Perumda Air Minum Jaya, atau website www.pamjaya.co.id. (Peri)