IPOL.ID – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menilai isu penundaan Pemilu 2024 yang terus dibicarakan publik akan berdampak buruk bagi masyarakat. Sehingga, imbasnya akan menurunkan partisipasi pemilih dalam keikutsertaannya.
Selaku penyelenggara Pemilu, Bagja meminta agar isu penundaan Pemilu tidak terus digaungkan. Karena akan membuat masyarakat percaya bahwa Pemilu akan ditunda.
“Bagaimana masyarakat percaya jika kemudian isu ini kemudian digoreng terus tunda-tidak, tunda-tidak, lama-lama masyarakat ini (berfikir) nggak jadi ini pemilu, ini yang kita takutkan,” ujar Bagja dalam seminar Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023).
Menurut Bagja isu penundaan Pemilu 2024 sudah menjadi perhatian khusus semua pihak. Oleh karena itu, jika benar Pemilu ditunda pihak penyelenggara seperti Bawaslu dan KPU pun terkena imbas disalahkan oleh masyarakat.
“Begitu tidak jadi maka tunjuk tudingan adalah kepada penyelenggara pemilu, itu saya yakin. Tudingan pertama ketidak berhasilan pemilu adalah kepada penyelenggara pemilu,”ujarnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan kewajiban mengawal agar Pemilu tetap digelar bukan hanya tugas penyelenggara semata, melainkan juga semua pihak termasuk pemerintah.
“Ini yang perlu dijaga KPU-Bawaslu, karena kalau Tunda-jadi ataupun pemilu gagal yang disalahkan pasti KPU-Bawaslu berikut DKPP. Karena inilah tugas kami sebagai penyelenggara pemilu,” tandasnya. (Peri)