IPOL.ID – Sebanyak lima bayi Penguin Humboldt menggemaskan dan imut belum lama ini (telur) menetas di kawasan Ancol Taman Impian tepatnya di Ocean Dream Samudra.
Tentu saja kehadiran kelima bayi Penguin tersebut menjadi anggota keluarga baru yang menggembirakan pihak Ancol.
“Kelima bayi Penguin itu menetas di dalam habitat yang telah disiapkan sedemikian rupa oleh Lembaga Konservasi PT Taman Impian Jaya Ancol pada fasilitas konservasi Penguin di Ocean Dream Samudra, Ancol,” ungkap drh. Yus Anggoro selaku Manager Konservasi Ancol, Sabtu (11/3).
“Kami sangat gembira dengan keberhasilan ini, merupakan kali pertama kami berhasil mengembangbiakan Penguin Humboldt setelah kedatangan mereka di 2019 lalu,” tambah Anggoro.
Sebagai informasi bahwa Penguin Humboldt merupakan salah satu dari 18 Penguin yang ada di dunia dan hidup pada iklim tropis di pantai barat Amerika Selatan. Penguin tersebut, termasuk jenis Penguin dengan ukuran medium dengan panjang tubuh antara 56-70 sentimeter (cm) dan berat antara 2,9-6 kilogram (kg) dengan rentang hidup 15-20 tahun.
Penguin Humboldt mulai memasuki usia dewasa dan mampu bereproduksi setelah usia 3 tahun. Rata-rata bertelur 2-3 telur. Telur akan dierami kurang lebih 41-43 hari dan ketika telur telah menetas maka induk jantan dan betina akan bergantian mengasuh serta memberi makan anak-anaknya.
Dalam upaya program pengembangbiakan ini, tim Ocean Dream Samudra melakukan modifikasi habitat untuk dapat memberikan kondisi lingkungan sesuai habitat alaminya. Termasuk memberikan nutrisi terbaik.
Proses reproduksi mulai terlihat pada Juni 2022 dan akhirnya berhasil menetaskan 2 telur pada Juli 2022. Kemudian 3 telur berikutnya menetas pada Agustus dan Oktober 2022. Kini, kelima bayi Penguin sudah bisa ditemui di wahana Istana Penguin dengan bantuan perawatan oleh para keeper satwa yang sabar dan perhatian.
Selain menjadi destinasi wisata favorit masyarakat Indonesia, Ancol juga merupakan salah satu lembaga konservasi yang telah didirikan sejak 1974 dan memiliki ijin dari Kementerian Kehutanan sejak 2004.
Salah satu fungsi dari lembaga konservasi adalah melakukan program pengembangbiakan biota dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Beberapa biota yang telah berhasil dikembangbiakan oleh Lembaga Konservasi Ancol sebelumnya adalah Lumba-Lumba hidung botol, burung Macaw, Jalak Bali serta beberapa jenis ikan.
Selaras akan konsep edutainment, Ancol berusaha memberikan pengalaman kepada pengunjung dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap laut, mengenal lebih dekat dan menyayangi beraneka macam satwa. Begitu pula dengan Penguin Humboldt yang sangat unik dan bukan merupakan hewan umum di Indonesia. (Joesvicar Iqbal)