Dalam suasana diskusi yang hangat, Anies menyampaikan alasan mengapa gagasan menjadi penting dalam menghadirkan solusi bagi permasalahan yang ada, maupun dalam membangun Republik Indonesia baik di awal berdirinya maupun hari ini, dan di masa depan.
Anies pun berbagi cerita pengalaman selama lima tahun memimpin Jakarta sebagai gambaran bagaimana gagasan ditempatkan dalam fase pembangunan.
“Semua kegiatan yang dilakukan di Jakarta itu memiliki tiga fase. Satu adalah gagasan. Diturunkan menjadi kedua, narasi. Narasi diterjemahkan ke ketiga, menjadi karya. Karya itu bentuknya kebijakan, bentuknya adalah program, hal-hal yang bisa dilihat oleh mata, dan sebagian tidak bisa dilihat karena bentuknya adalah program-program kesejahteraan. Jadi tiga ini: gagasan, narasi, karya,” kata Anies menjelaskan.
“Gagasan itu tidak muncul dari perenungan. Gagasan tidak muncul dari meditasi. Gagasan muncul dari interaksi. Interaksi dengan problematika yang ada di masyarakat. Dari situ lah muncul gagasan. Sehingga saya sering sampaikan bahwa inspirasi untuk kegiatan-kegiatan program itu bukan perenungan, tapi justru dari interaksi bersama masyarakat,” terangnya.