Kedua, ketahanan dan kesejahteraan air (water security and prosperity), yakni perubahan kuantitas dan kualitas air juga dapat mempengaruhi ketahanan pangan dan energi seperti ketersediaan air bersih dan sanitasi. Indonesia ingin mendorong negara-negara anggota untuk bersama-sama menjaga ketahanan air, ketahanan pangan hingga menjamin air bersih yang cukup serta menjaga sanitasi yang layak.
“Ketiga, pengurangan risiko bencana dan manajemen (disaster risk reduction and management). Tantangan global saat ini yang terkait dengan air dan berdampak secara langsung pada masyarakat adalah bencana alam, berupa banjir dan kekeringan,” kata Basuki.
Keempat, kerja sama dan hidro-diplomasi (cooperation and hydro diplomacy). Pada pembahasan hubungan internasional yang melibatkan air sebagai instrument diplomasi ini terdapat beberapa topik diskusi, yakni dialog dan kerja sama lintas sektoral, kolaborasi yang adil dan inklusif berdasarkan konsensus.
Selanjutnya kerja sama air yang inklusif lintas batas berdasarkan Hukum Air Internasional yang berlaku, komunikasi antar pemangku kepentingan atau stakeholder, pemanfaatan air yang adil, wajar, dan tidak menyebabkan kerugian kepada salah satu pihak serta mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif, dan transparansi serta integritas.