IPOL.ID – Belakangan ini, aksi debt collector yang melakukan penagihan utang dengan cara kasar mendapatkan sorotan publik. Tak terkecuali oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Kapolda Metro mengaku geram dengan aksi debt collector yang mengambil paksa kendaraan dan memaki anggota polisi. Peristiwa tersebut terjadi saat debt collector mengambil paksa mobil selebgram Clara Shinta di apartemen di kawasan Jakarta Selatan.
Nah, di wilayah Jakarta Timur, empat orang debt collector diamankan warga di Jalan Datuk Tonggara, Kecamatan Kramat Jati. Sebab, keempatnya mengancam bakal membunuh anak nasabah kliennya.
Keempat debt collector itu diamankan warga setelah korban berinisial SI, 16, berteriak meminta tolong. Dia teriak karena diancam pelaku akan ditikam dan ditembak kalau ayahnya tidak membayar utang.
Awalnya, dua debt collector dari sebuah koperasi bank keliling datang ke rumah korban melakukan penagihan utang sebesar Rp400.000 dari ibu SI pada Selasa (28/2) pagi.
Karena saat kejadian ibu SI nasabah bank keliling itu sedang sakit dan dibawa ke kampung halaman, maka kedua pelaku hanya bertemu KO, 58, ayah korban yang bekerja sebagai pekerja bangunan.
KO yang tidak mengetahui sang istri memiliki utang, menyerahkan uang sebesar Rp100.000 sebagai pembayaran awal. Saat itu, kedua pelaku menerima uang dan pergi tanpa terjadi keributan.
Pada sore hari yang sama, kedua pelaku kembali datang menagih sisa utang, alasannya uang Rp100 ribu tersebut belum termasuk bunga utang dan tenggat pembayaran jatuh waktu.
Namun KO sedang tidak berada di rumah, hanya ada SI dan kakak laki-lakinya yang mengaku tidak memiliki uang untuk membayar sisa utang berikut bunga pinjaman.
Tidak terima dengan pernyataan tersebut, kedua pelaku memaksa masuk ke rumah dan merampas paksa handphone milik SI dengan alasan sebagai jaminan pembayaran utang sang ibu.
Tak berhenti di situ, kedua pelaku bahkan mengambil sebilah pisau dapur dari dapur rumah korban dan menodong SI seraya melontarkan ancaman akan melakukan pembunuhan.
“Pas saya lagi mencuci piring dia (pelaku) ngomong ‘lama-lama saya bunuh nih’. Posisi dia pegang pisau sambil bilang ‘kamu saya bunuh lo dek’,” kata SI mengikuti ucapan pelaku di Jalan Datuk Tonggara, Rabu (1/3).
Kedua pelaku bahkan mengancam menembak korban bila KO tidak kunjung membayar sisa utang yang sudah jatuh tempo, sehingga SI yang tambah ketakutan sampai mengompol.
Beruntung kakak laki-laki SI membela sang adik, SI pun sontak berteriak meminta tolong kepada warga sekitar yang bergegas datang mengamankan kedua debt collector itu.
“Warga di sini tidak diam. Kita gotong royong untuk membantu orang yang sedang kesusahan. Itu anak tidak tahu menahu dan diancam. Anak itu kan nggak tahu menahu,” kata warga sekitar, Wala.
Warga yang tidak terima dengan tindakan semena-mena kedua pelaku lalu melapor ke jajaran Polsek Kramat Jati dan Polres Metro Jakarta Timur yang segera mengerahkan anggotanya ke lokasi kejadian.
Saat diamankan jajaran Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur, pelaku sempat berkelit sudah menodongkan pisau dapur dan mengancam akan membunuh SI.
Namun SI membantah pernyataan pelaku, dalam keadaan masih ketakutan dia menjelaskan kronologis kejadian kepada jajaran Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur.
“Dia bohong Pak,” timpal SI kepada polisi.
Beberapa saat kemudian dua pelaku debt collector lain datang ke lokasi untuk membantu dua rekannya yang diamankan warga dan jajaran Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur.
Setelah mendengar keterangan SI dan warga sekitar, keempat debt collector berikut barang bukti sebilah pisau digelandang ke Polres Metro Jakarta Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Dia (pelaku) mengambil handphone dari anak di bawah umur. Diancam pakai pisau, diancam mau ditembak. Anaknya (SI) sampai gemetar ketakutan, mengeluarkan air kecil,” tegas Wala. (Joesvicar Iqbal)