IPOL.ID – Perumda Pasar Jaya, Bank DKI menggandeng PakeKTP bakal mendigitalisasikan pembayaran non tunai sebanyak 156 pasar melalui aplikasi JaKios.
Calon pedagang yang hendak menyewa unit kios pada pasar naungan Perumda Pasar Jaya itu, kini tidak harus datang langsung ke kantor untuk mengurus administrasi.
Para calon pedagang dapat menggunakan layanan JaKios hasil kerja sama Pasar Jaya, Bank DKI, dengan PakeKTP untuk mencari unit kios yang hendak disewa tanpa datang langsung ke kantor.
Dirut Perumda Pasar Jaya, Tri Prasetyo mengatakan, layanan sewa kios melalui aplikasi JaKios yang bisa diunduh di Playstore tersebut dilakukan guna memudahkan para calon pedagang.
“Jadi dari calon pedagang memprosesnya akan lebih cepat bisa lebih melengkapi data lebih valid. Menghindari adanya fraud atau kecurangan,” ungkap Tri dalam Launching Aplikasi JaKios dan Digitalisasi Pasar Kramat Jati S.I.A.P QRIS bertema ‘Membangun Digitalisasi Pasar untuk Mewujudkan Jakarta Smart City 4.0 di Pasar Kramat Jati, Selasa (21/3).
Menurutnya, bila calon pedagang melampirkan berkas administrasi persyaratan sewa kios melalui aplikasi JaKios, maka prosedur dapat rampung dalam waktu maksimal satu pekan.
Keunggulan lain bila calon pedagang menggunakan aplikasi JaKios, mereka dapat melihat detail unit kios tanpa datang langsung karena sudah dijelaskan secara rinci.
“Calon pedagang ini bisa memilih tempat lebih tepat. Jadi dia bisa melihat seluruh kondisi pasar, fotonya ada, mayoritas penjualan di sana apa, dia bisa menyesuaikan,” katanya.
Tri menjelaskan, prosedur sewa unit kios calon pedagang menggunakan aplikasi JaKios juga tidak terikat domisili. Warga dapat menyewa di pasar mereka kehendaki lokasinya.
Bila sudah mendapat unit kios dikehendaki, pedagang cukup melakukan pembayaran melalui aplikasi JaKios. Dan sudah terintegrasi dengan Bank DKI Jakarta sehingga memudahkan.
“Setelah ketemu kiosnya maka proses pembayarannya itu disupport Bank DKI. Jadi bisa pake rekening Bank DKI, transfer di bank lain dan sebagainya juga masih bisa,” ujarnya.
Kini pihak Pasar Jaya, Bank DKI, dan PakeKTP terus mensosialisasikan aplikasi JaKios kepada para pedagang untuk mendukung transformasi digitalisasi pada seluruh pasar tradisional.
Dalam kesempatan yang sama, CEO PakeKTP, Husein Mahardika Permana mengatakan, aplikasi JaKios diharapkan dapat membantu para pedagang dan meningkatkan omzet Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Saat ini kita launching di Pasar Kramat Jati, nantinya akan ada 156 lokasi lain yang kita digitalisasi. Program ini tahapan awal, nantinya seluruh pasar di Jakarta itu akan non-tunai cashles,” ujar Husein.
Pihaknya optimis para pedagang dapat menggunakan aplikasi JaKios karena sudah dirancang dengan fitur sederhana. Sehingga memudahkan pedagang yang masih gagap teknologi.
Nantinya, sistem transaksi antara penjual dan pembeli di pasar juga ditargetkan seluruhnya menggunakan sistem pembayaran non tunai atau menggunakan layanan QRIS.
“Nanti ada edukasi, sosialisasi ke para pedagang, begitu juga sistem pembayaran ke depannya cukup menggunakan QRIS. Saya rasa QRIS sudah umum digunakan jadi seharusnya enggak masalah,” tambah Husein.
Sementara itu, karyawati Toko Bonai, Pasar Kramat Jati, Anna, 22, mengatakan, untuk Toko Bonai telah menggunakan pembayaran dengan digitalisasi atau non tunai.
Menurutnya, penggunaaan layanan QRIS itu mudah sekali, pembayarannya juga menjadi lebih mudah, bisa menggunakan scan.
“Harganya sama saja dengan memakai scan, dan ada saja yang beli pakai scan ini tadi ada yang pembayarannya non tunai,” tutup Anna. (Joesvicar Iqbal/msb)