“Sekarang masalahnya ada adalah daya beli. Sehingga teman-teman tidak bisa seenaknya menaikkan harga. Saya pikir ekonomi setelah Pandemi Covid-19 membaik, ternyata tidak,” ungkapnya.
Pada Februari 2023 lalu, saat harga beras medium berkisar di atas Rp 10 ribu per kilogram. Sejumlah pedagang Warteg bahkan harus mengurangi porsi makan untuk pembeli.
Dia mengungkapkan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang terjadi beberapa waktu terakhir juga akan menjadi pertimbangan, apakah akan menaikkan harga, atau mengurangi porsi nasi.
“HET juga compare (bandingkan) dengan harga bahan baku dan daya beli. Supaya pelanggan bisa menikmati rasa dan porsi. Kalau porsi sedikit kan kasihan juga pelanggan,” tutup Mukroni. (Joesvicar Iqbal)