IPOL.ID – Di tengah perekonomian yang mulai bangkit pasca pandemi, Anggota Komisi VI DPR Amin Ak menilai Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah bekerja dengan baik di tengah masyarakat, khususnya meningkatkan kembali geliat perekonomian melalui UMKM.
Untuk itu, dia pun mendorong BRI, BNI dan PNM yang merupakan bank dengan segmen nasabah masyarakat menengah ke bawah untuk dapat hadir di tengah masyarakat.
Kehadiran bank-bank tersebut di tengah masyarakat salah satunya adalah untuk bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang marak terjadi di masyarakat, salah satunya permasalahan rentenir.
Dalam hal ini, Amin mendorong Himbara untuk dapat membasmi rentenir di masyarakat. Misalnya dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk meminjam modal, serta dengan memberikan pendampingan yang masif di tengah-tengah masyarakat.
“Khususnya perbankan ini bagaimana bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang terus mungkin akan marak yaitu adanya rentenir-rentenir di masyarakat, termasuk juga peran PMN yang terus kita dorong agar bisa membasmi rentenir di masyarakat,” katanya dimuat Parlementarian dikutip pada Rabu (1/3).
Ia menambahkan, pihaknya tak jarang mendengarkan keluhan masyarakat yang meminjam kepada rentenir dengan bunga yang berkali-kali lipat.
Hal itu menurutnya menjadi tantangan tersendiri bagi Himbara khususnya yang banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat menengah ke bawah.
“Oleh karena itu hadirnya perbankan baik PNM kemudian BRI ini bagaimana bisa menjawab permasalahan ini, sekarang kan masalahnya dihadapkan pada kondisi pinjam bank itu harus ada agunan, sementara mereka itu tidak ada yang bisa untuk diagunkan. Ini tantangan untuk BRI juga ya, khususnya yang banyak bersentuhan dengan rakyat menengah ke bawah gitu,” katanya.
Wakil Ketua Komisi VI Sarmuji mengatakan kehadiran Himbara penting untuk dapat memberikan kemudahan pinjaman modal kepada masyarakat.
“Selama ini (kinerja Himbara) sudah bagus tapi kita ingin lebih bagus lagi karena faktanya di lapangan masih ada rentenir-rentenir yang bergerak dengan memberikan bantuan dalam tanda petik mereka hadir di tengah kesusahan, kemudian memberikan pinjaman, tapi bunganya sangat mencekik,” katanya. (Far)