IPOL.ID – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah rampung mengidentifikasi satu jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Minggu (5/3). Jenazah korban dikenali dari pencocokan data sidik jari, gigi, dan catatan medis.
Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menerangkan, pada hari ini ada penambahan 1 jenazah lagi di Rumah Sakit Polri, sehingga sudah ada 15 kantong jenazah yang diterima, terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan.
Namun, sampai saat ini, lanjutnya, keluarga yang melapor baru 14 anggota keluarga dan sudah diambil sampel Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
“Sehingga kini sudah tiga (jenazah) teridentifikasi Tim DVI dari 15 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang dibawa ke ruang Instalasi Forensik RS Polri,” terang Ahmad di RS Polri, Minggu (5/3).
Dua jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang sebelumnya teridentifikasi pada Sabtu (4/3) yakni Fahrul Hidayatullah, 28, dan Moh. Bukhori, 41, warga Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Untuk jenazah yang sudah dinyatakan teridentifikasi Tim DVI berdasar pencocokan data Antemortem dengan Postmortem nantinya akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Jenazah yang diterima RS Polri Kramat Jati semuanya ada 15 jenazah dan satu body part (potongan tubuh). Rinciannya sembilan laki-laki dan enam perempuan,” ujar Ramadhan.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto menjelaskan, satu jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang teridentifikasi tersebut atas nama Iriana, usia 61 tahun.
“(Iriana) Beralamat di Kampung Bendungan Melayu, RT 06/RW 01, Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara,” ungkap Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Minggu.
Karumkit Polri menambahkan, PM 016, Plumpang cocok dengan data Antemortem teridentifikasi sebagai Iriana, 61, beralamat Kampung Bendungan Melayu, RT 6/1, Desa Rawa Badak Selatan, Koja.
Telah teridentifikasi berdasar pemeriksaan sidik jari, gigi dan catatan medis, Minggu pukul 16.00 WIB sejumlah 3 korban jiwa.
Jenazah Iriana teridentifikasi berdasar pencocokan data sidik jari, gigi, dan catatan medis dari data antemortem atau sebelum kematian, dengan Postmortem atau setelah kematian.
Sementara, Kapus Inafis Polri, Brigjen Mashudi menegaskan, jenazah Iriana teridentifikasi berdasar pencocokan data sidik jari jempol kanan dengan database Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
“Perbandingan secara manual sidik jari pada jempol kiri dan kami cocokan dengan database, data kependudukan. Kami yakini bahwa jenazah itu teridentifikasi atas nama Iriana,” ungkap Mashudi.
Sementara itu, Ramadhan mengimbau bagi keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melapor pada Posko DVI yang ada di RS Polri.
Ketika ditanyakan soal penyebab kebakaran tersebut? “Untuk penyebab masih dilakukan penyelidikan dan penyidikan Bareskrim Polri,” pungkas Ramadhan. (Joesvicar Iqbal)