IPOL.ID – Polisi masih terus mengusut kasus dr Mawartih Susanty atau akrab disapa dr Mawar yang meninggal di rumah dinasnya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Dokter spesialis paru itu ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tak wajar.
Polisi sejauh ini telah melakukan 6 kali olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sedikitnya 28 saksi guna mengungkap kasus tewasnya dr Mawar.
“Saat ini Polda papua sudah melakukan olah TKP sebanyak 6 kali dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi saat ini sudah 28 saksi diambil keterangannya, kemudian tentu penyidik sudah mengumpulkan bukti-bukti salahsatunya rekaman kamera pengawas atau CCTV,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan dikutip Jumat (17/3).
Saat ini, sambungnya, penyidik tengah menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan laboratorium forensik sehingga nantinya penyidik bisa mengambil kesimpulan secara menyeluruh terkait tewasnya satu-satunya dokter spesialis paru di Indonesia timur tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, jasad Mawar pertama kali ditemukan oleh saksi berinisial M (32) yang merupakan seorang perawat dan sopir korban.
Saat itu, saksi hendak menjemput korban untuk diantar ke Apotik Pelita dalam rangka praktik.
“Saat sampai di rumah korban, saksi menunggu di luar rumah. Akan tetapi saat itu dokter atau korban tidak kunjung keluar. Saat itu saksi pun memutuskan untuk menghubungi ke telepon selulernya, namun tak kunjung direspon,” jelasnya.
Namun karena tak kunjung ada respon dari korban, saksi lalu menghubungi rekannya perawat Apotik Mulia berinisial RR dan seorang perawat di Apotik Pelita berinisial F. Tak lama kemudian, kedua saksi datang ke rumah korban.
“Saat itu ke tiga saksi berupaya memanggil korban dan berteriak dari luar rumah namun tak juga kunjung ada jawaban. Lalu akhirnya ketiga korban membuka pintu yang di grendel dari dalam dengan cara membuka jendela disamping pintu,” katanya.
Nah, saat ketiganya berada di dalam rumah, mereka langsung menuju ke kamar korban yang saat itu pintunya tidak terkunci.
Saat ketiga saksi masuk ke dalam kamar, korban sudah tergeletak tak bernyawa di tempat tidur dengan kondisi mulut berbusa.
“Saat itu salah satu saksi langsung menghubungi dokter jaga IGD RSUD Nabire. Lalu kemudian seorang dokter berinisial J tiba dan melakukan pemeriksaan terhadap korban,” ucapnya.
Saksi kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian itu kepada polisi. Dari laporan itu anggota piket Reskrim, Timsus dan Inafis Polres Nabire menuju lokasi dan melakukan olah TKP. (Far)
Usut Kematian Tak Wajar Dokter Mawar, Polisi 6 Kali Olah TKP & Periksa 28 Saksi
