IPOL.ID – Relawan Ganjar Muda Padjajaran (GMP) meresmikan rumah produksi keripik kangkung krispi yang berada di Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Peresmian itu dilakukan langsung Koordinator Daerah relawan GMP Kabupaten Garut, Mamad Komarudin bersama para petani binaan GMP serta masyarakat setempat. Keripik terbuat dari sayur kangkung yang ditanam sendiri oleh para petani binaan GMP, Minggu (16/4).
“Bismillah. Saya resmikan rumah produksi keripik kangkung. Kelompok Tani Padjajaran, khas Garut. Mudah-mudahan berkah,” ujar Mamad disambut bahagia masyarakat.
Menurutnya, GMP telah mempersiapkan semua peralatan pembuatan keripik, pengemasan hingga pemasaran produk keripik. Sehingga, masyarakat nanti yang membuat keripik tidak perlu khawatir dalam memproduksi keripik tersebut.
“Mulai cara mengelola, masuk pemasaran hingga tingkat perizinannya, ke tingkat label halalnya, kemasannya semua ini dibantu oleh GMP,” tukasnya.
Dalam kegiatan peresmian itu, GMP juga mengadakan pelatihan pembuatan keripik sayur dari bahan kangkung dan bayam.
Masyarakat pun diajarkan oleh narasumber profesional di bidangnya. Warga juga diajarkan teori sekaligus membuat langsung keripik tersebut.
Sejumlah ibu-ibu langsung praktek mulai dari pengolahan bahan, penggorengan, pengeringan hingga pengemasan produk siap jual.
Mamad menjelaskan, rumah produksi ini akan mengolah sayuran mulai dari kangkung, bayam, dan lain sebagainya.
“Pelatihan untuk bagaimana mengelola hasil dari pertanian dari kangkung atau bayam. Hasil produksi supaya menghasilkan jadi produksi yang bisa dipasarkan itu laku keras, bisa mendobrak perekonomian sekitar, khususnya kelompok tani binaan GMP,” papar Mamad.
Sementara, Ketua Kelompok Tani GMP, Ujang Zaenuddin menambahkan, pihaknya mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif dengan menanam sayuran.
Kini, Ujang mengatakan, para petani binaan GMP bahkan masyarakat di Garut bisa membuat keripik kangkung atau bayam hasil dari pertanian sendiri.
“Alhamdulillah, kami selaku kelompok tani mendapatkan ilmu untuk pembuatan keripik kangkung,” ucapnya.
Ujang pun mengajak masyarakat untuk membeli produk keripik yang diolah dari mulai penanaman sampai penjualan oleh para petani tersebut.
“Produk ini sangat bagus, dan sangat membantu petani, karena petani sekarang bisa membikin sendiri dan menjual sendiri,” ujarnya.
Peserta pelatihan, Tati mengaku senang dengan pelatihan membuat keripik sayur itu. Dia menyampaikan terima kasih kepada GMP dan mendoakan Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024.
“Alhamdulillah sukses, lancar. Ibu-ibu bisa produktif, bisa membuat keripik,” kata Tati.
Dalam acara itu juga diserahkan bantuan dari GMP kepada kelompok tani binaan GMP, di antaranya peralatan masak untuk produksi keripik seperti kompor, dan wajan.
Kemudian alat peniris minyak, timbangan digital, ratusan packaging kemasan hingga bantuan benih bibit kangkung sebanyak 50.000 benih, dan bayam 100.000 benih. (Joesvicar Iqbal/msb)