IPOL.ID – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Barat menerima laporan adanya dugaan tindak kekerasan terhadap dua dokter internship (magang) di Puskesmas Fajar Bulan, Lampung Barat, Sabtu (22/4).
“Saya menerima laporan kejadian tersebut dari salah satu dokter tersebut di Fajar Bulan pada Minggu (23/4) sekitar pukul 09.00 pagi, kemudian saya berinisiatif segera menarik korban dari posisi di Fajar Bulan ke Liwa (sekitar 1 jam), agar bisa menjamin keselamatan mereka di tempat yang lebih terpantau keamanan dan fasilitasnya,” ujar kata Ketua IDI Cabang Lampung Barat, Iman Hendarman, Selasa (25/4).
“Kemudian saya segera berkoordinasi dengan Reskrim Polres Lampung Barat untuk dapat mempercepat proses pemenuhan pemeriksaan (barang bukti video, visum, dan lain-lain) sehingga proses hukum dapat dilaksanankan,” lanjut Iman.
Ketua IDI Wilayah Lampung, Josi Harnos menegaskan, bahwa kekerasan terhadap tenaga kesehatan tidak boleh dibiarkan.
“Hal ini dapat mengganggu proses distribusi para dokter dan tenaga kesehatan di wilayah terpencil karena merasa tidak terjamin keamanannya dan perlindungan hukumnya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Josi.
“Selama ini, IDI terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat seperti Dinas Kesehatan Lampung Barat untuk membahas faktor-faktor risiko yang terkait dengan kekerasan terhadap dokter dan kemungkinan langkah-langkah pada tingkat pribadi, kelembagaan, atau kebijakan yang diperlukan untuk mengurangi insiden tersebut,” kata Josi.
Sebelumnya, dua dokter magang dikabarkan menjadi korban penyerangan di Puskesmas Fajar Bulan, Lampung Barat, Sabtu (22/4) sekitar pukul 05.20 WIB. Penyerangan tersebut diduga dilakukan oleh seorang pasien dan keluarganya.
Namun korban baru melapor ke Polres Lampung Barat pada sore/malam harinya karena masih dalam kondisi syok dan di bawah ancaman pelaku.(Yudha Krastawan)