IPOL.ID – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengakui pihaknya sangat memperhatikan unsur keberlanjutan dalam inovasi yang dilaporkan daerah. Sejauh ini, menurut Yusharto, masih banyak daerah yang inovasinya belum mencapai nilai keberlanjutan sesuai dengan ketentuan.
Dampaknya, inovasi yang dikembangkan bukanlah yang dibutuhkan oleh masyarakat. Akibatnya, inovasi tersebut tidak memiliki nilai keberlanjutan dan kemanfaatan yang maksimal.
“Keberlanjutan itu yang sebenarnya kami nilai dalam IID (Indeks Inovasi Daerah), dan masih banyak daerah yang nilainya kurang dalam hal itu. Kalau inovasinya berkelanjutan akan mendapat nilai maksimal yakni 111,” katanya dalam keterangan, Kamis (6/4).
Menurutnya, agar inovasi yang dikembangkan tidak berhenti di tengah jalan, perlu upaya peningkatan kualitas tata kelola dan penguatan kapasitas internal organisasi perangkat daerah (OPD) di masing-masing wilayah.
“Kami akan melakukan dukungan terhadap pelaksanaan strategi kelitbangan ini yaitu dengan membangun komitmen seperti yang kita lakukan saat ini (koordinasi dengan daerah), yang berikutnya adalah penguatan kerja sama antarlembaga dan membangun atau menyediakan fasilitas pendukung kelitbangan,” pungkasnya.(Yudha Krastawan)