IPOL.ID – Jumlah sampah yang dikirim ke lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang mengalami tren menurun saat hari H dan H+1 Lebaran. Kemudian akan kembali meningkat saat libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah (H) selesai.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, sejak H-4 Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan dan pengemudi truk sampah telah diinstruksikan untuk melakukan pengosongan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta.
“Sehingga H-4 sampai dengan H-1 sampah yang dikirim ke TPST Bantar Gebang meningkat. Kemudian sampah menurun saat H dan H+1 hari raya Idul Fitri 1444 H,” kata Asep di Jakarta, Kamis (27/4).
Strategi pengosongan TPS ini, sambung Asep, dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur Lebaran. Selain itu, agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan penyakit lainnya.
“Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu,” ungkap Asep.
Dia menambahkan, tahun ini warga Jakarta melakukan mudik seperti sebelum pandemi, sehingga sampah yang dihasilkan juga ikut berkurang. Diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, dan H+9, setelah itu kembali ke rata-rata tonase normal.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, lanjut Asep, sudah melakukan antisipasi peningkatan tonase tersebut. Pada saat tukang-tukang gerobak yang ikut mudik telah kembali bertugas, maka akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke TPS.
“Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. H+7 sampai dengan H+9 operasional pengangkutan sampah akan sangat optimal,” tutup Asep. (Joesvicar Iqbal)