IPOL.ID – Indonesia masih menjadi wilayah endemik penyakit malaria di dunia. Berdasar data WHO, Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia terkait jumlah penderitanya. Melihat fenomena ini sebuah tim dari mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan alat prototype biosensor untuk mendeteksi penyakit malaria.
Tim bernama “Mahabidzul” ini bahkan meraih prestasi di Festival Ilmiah Mahasiswa 2023. Tim yang beranggotakan tiga orang yakni Muhammad Dzul Fakhri (Kimia 2019), Maha Yudha Samawi (Biologi 2019), dan Bilqis Naura Safira Rizam (Biologi 2020) itu berhasil meraih juara 1 Karya Tulis Ilmiah dalam lomba yang diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret.
Mereka mengangkat topik “Pengembangan Biosensor Berbasis Toehold Switch untuk Determinasi Patogen Penyebab Malaria secara Cepat dan Akurat sebagai Perwujudan Program SDGs 2030” dalam karya tulis ilmiahnya.
Dalam kesempatan wawancara, Dzul selaku ketua tim menyampaikan topik ini mereka ambil karena penyakit malaria tergolong penyakit endemik dan pengobatannya berbeda-beda di setiap kasus.