Secara umum, Malaria dibedakan menjadi lima jenis berdasarkan parasitnya yakni Plasmodium Vivax, Plasmodium Ovale, Plasmodium Malariae, Plasmodium Falciparum, dan Plasmodium Knowlesi. Setiap parasit memiliki struktur DNA yang berbeda-beda yang dimanfaatkan Tim Mahabidzul untuk mendeteksi kelimanya.
Dibimbing oleh Dosen SITH, Dian Rosleine, mereka mencoba merancang desain biosensor untuk mendeteksi jenis penyakit malaria yang satu dengan lain sehingga pengobatan dapat lebih efektif. Dzul mengungkapkan bahwa basis penelitian mereka berupa rancangan dengan bantuan komputasi sehingga Dzul dan tim belum sempat melakukan uji.
“Beberapa penelitian yang menggunakan biosensor ada yang sudah melakukan uji coba dan hasilnya 100 persen. Jadi kami yakin jika desain kami dikembangkan lebih lanjut juga akan menghasilkan hasil yang sama,” ungkap Dzul dilansir dari itb.ac.id.
Latar belakang di balik pemilihan topik juga berasal dari tugas besar Yudha. Sebelumnya Yudha sempat membuat biosensor di salah mata kuliah dan dikembangkan untuk lomba. Dzul yang mengambil Kelompok Keahlian Biokimia juga tidak terlalu asing dengan biosensor sehingga kolaborasi mereka terjalin optimal.