Proses riset yang dilakukan Tim Mahabidzul tidaklah mudah. Dua setengah bulan lamanya mereka berprogres. Namun, Dzul mengungkapkan bahwa dia dan tim tidak mengalami kesulitan dalam pembagian tugas. Setiap individu sudah mengetahui yang harus dilakukan sehingga pengerjaan mengalir begitu saja.
Kesulitan yang mereka alami hanya di waktu. Ketiganya memiliki kesibukan masing-masing di samping mempersiapkan lomba. Dzul menyampaikan kesulitannya mengikuti lomba di tengah tanggung jawab Tugas Akhir yang harus dijalani. “Bulan April, aku sudah ditunggu dosbing buat seminar hasil,” ungkap Dzul.
Semangat berkarya menjadi penguat Dzul dan tim untuk membanggakan nama ITB. Prototipe yang dibuat di hari-hari terakhir sebelum final juga menjadi sebuah kebanggaan buat mereka. Sempat berdebat kecil pentingnya sebuah prototipe pada penelitian mereka, namun keegoan masing-masing terkalahkan dengan ambisi untuk menang.
“Jangan pernah takut untuk eksplor suatu ide yang orang anggap tidak penting,” ucap Dzul. (timur)