Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara.
Hingga kini, BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan pascagempa M6,9.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menerangkan, gempa M6,9 berlokasi 177 kilometer (km) barat laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 23 km. Fenomena geologi ini terjadi pada Selasa (25/4) pukul 03.00 WIB.
Berdasarkan parameter dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa diukur dengan skala MMI atau Mercalli Modified Intensity teridentifikasi Siberut dan Mentawai pada VI MMI.
Kemudian Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Padang V MMI, Gunung Sitoli, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Solok, Bukit Tinggi III MMI serta Labuhan Batu dan Padang Sidempuan II MMI.
“Semakin tinggi MMI, semakin besar potensi dampak kerusakan dipicu guncangan gempa,” terang Abdul Muhari, Selasa.
Dua rumah warga mengalami kerusakan pascagempa M6,9 berpusat 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatra Barat. Kerusakan teridentifikasi masing-masing 1 unit di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan 1 lainnya di Nias Selatan, Provinsi Sumatra Utara.