IPOL.ID – Pasca kejadian tragis tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu, 56, yang diduga bunuh diri. Aparat polisi masih mendalami motifnya dan jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya bakal meminta keterangan pihak keluarga.
“Untuk motif ini masih di dalami. Jauh sebelumnya kejadian ini yang bersangkutan ini sakit, berobat, berobat. Kemudian menjalani beberapa (tindakan) medis,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo pada wartawan di Jakarta Timur, Sabtu (29/4).
Lebih jauh polisi akan meminta keterangan pihak keluarga, Kabid Humas mengatakan bahwa keterangan dari pihak keluarga tersebut dibutuhkan untuk proses penyelidikan penyebab Buddy meninggal dunia.
Apakah Buddy meninggal akibat memilih mengakhiri hidup sebagaimana hasil penyelidikan sementara jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya, atau karena penyebab lain.
“Melakukan langkah-langkah penyelidikan untuk pendalaman. penyelidikan dan pendalaman ini dilakukan secara induktif dan deduktif,” tegas Trunoyudo.
Dalam penyelidikan aparat, hingga kini jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah memeriksa satu orang saksi yakni masinis Kereta Api (KA) 320 Tegal Bahari yang pertama melaporkan kejadian ke petugas Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.
Dari keterangan masinis tersebutlah muncul dugaan Buddy memilih mengakhiri hidup dalam keadaan masih mengenakan semi pakaian dinas lengkap (PDL) sebagai anggota Polri.
“Polda Metro Jaya akan melakukan langkah-langkah baik secara SOP (Standar Operasional Prosedur) yaitu pengambilan keterangan secara verbal kemudian akan melakukan secara forensik,” kata Trunoyudo.
Dia menegaskan, berdasar penyelidikan sementara diketahui Buddy memiliki riwayat penyakit terkait empedu dan sekitar dua pekan lalu baru saja menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah.
Namun demikian, belum dapat dipastikan riwayat penyakit diidap korban sehingga menyebabkan dugaan Buddy memilih mengakhiri hidupnya sendiri atau tidak, karena penyelidikan masih berjalan hingga kini. (Joesvicar Iqbal)