IPOL.ID-Sembilan nelayan Indonesia dikhawatirkan tenggelam dan 11 lainnya diselamatkan setelah menghabiskan enam hari tanpa makanan atau air di sebuah pulau tandus di lepas pantai barat laut Australia setelah topan tropis yang kuat, kata pihak berwenang, Rabu (19/4).
Dua kapal nelayan kayu primitif Indonesia terjebak di jalur Topan Ilsa, yang mendarat pada hari Jumat pekan lalu. Ilsa merupakan badai terkuat di Australia dalam delapan tahun terakhir, dengan angin berkecepatan hingga 289 kilometer per jam.
Salah satu kapal, Putri Jaya, tenggelam akibat “kondisi cuaca ekstrem” pada 11 atau 12 April saat Ilsa mengumpulkan kekuatan di atas Samudra Hindia dan menuju pantai, kata Otoritas Keselamatan Maritim Australia dalam sebuah pernyataan, mengutip para penyintas.
Kapal lainnya, Express 1, kandas dengan 10 orang di dalamnya pada dini hari tanggal 12 April di Pulau Bedwell, sekitar 300 kilometer dari kota wisata pesisir Broome, kata pihak berwenang. Satu-satunya korban yang diketahui dari Putri Jaya menghabiskan 30 jam di air sebelum terdampar di pulau yang sama, kata pernyataan itu.