Mau lari menembus hujan, badan bakal basah kuyup. Pilih mana?
Kenapa tidak telepon ke rumah minta dianter payung? Biasanya hamba pergi sholat subuh ke mesjid pada umumnya tak bawa HP.
Praktis gak dapat menghubungi rumah.
Dalam keadaan seperi ini, hamba sering beruntung. Isteri mengirim orang rumah ke mesjid mengantar payung buat hamba. Selamatlah hamba pulang ke rumah tanpa basah.
Tapi tak selamanya isteri ingat suaminya sedang menghadapi situasi seperti ini. Nah alternatifnya: kalau hujan gak terlalu deras, hamba terobos saja. Basah-basah dikit, tidak apa-apalah. Kalo hujan deras, apa boleh buat, terpaksalah hamba dan jemaah mesjid lainnya menunggu hujan mereda. Kecuali hamba ada janji di pagi hari, mau tidak mau harus melawan hujan lebat, supaya tidak terlambat dari janji.
Beberapa kali terjadi, pada diri hamba, waktu berangkat hujan. Makanya hamba berangkat memakai payung. Setelah selesai sholat subuh, hujan sudah berhenti total. Lantas saya pulang aja lenggang kamgkung jalan kaki begitu saja. Payung yang tadi hamba bawa, lupa diambil dan dibawa pulang kembali, dan tertinggal mesjid….