IPOL.ID – Menyambut libur Hari Raya Idul Fitri, Proyek Krakatau Park yang berada di lingkungan Bakauheni Harbour City telah resmi soft launching pada Sabtu (22/4). Tercatat, 1.100 orang pengunjung pada hari H Lebaran dan 2.540 orang pada hari kedua Lebaran, yang memadati taman bermain baru di Bakauheni ini.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan bahwa sesuai timeline bahwa taman rekreasi Krakatau Park yang dibangun dan dikelola oleh Jatim Park ini telah soft launching di pertengahan bulan April, sehingga dapat menjadi destinasi baru bagi pemudik dari pulau Sumatera menuju Pulau Jawa ataupun sebaliknya, khususnya di tengah momen libur Lebaran tahun ini.
“Momentum libur Hari Raya Idul Fitri ini sangat tepat, dimana pemudik dapat membawa anak-anak dan sanak saudara untuk berwisata sejenak di Krakatau Park. Saat ini sudah beroperasi 22 wahana permainan dari total 26 wahana yang dapat dinikmati seluruh keluarga,: tutur Shelvy.
Selama periode promo di bulan April ini, Harga Tiket Masuk (HTM) yang berlaku untuk pembelian on the spot secara tunai sebesar Rp 100.000,- dan pembelian secara cashless sebesar Rp 90.000,-. Dengan besaran HTM tersebut, masyarakat dapat menikmati seluruh wahana permainan yang telah beroperasi di Krakatau Park.
Pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungan kerjanya di Lampung Selatan juga melakukan pengecekan atas kesiapan Krakatau Park yang sudah mulai beroperasi menyambut libur Lebaran tersebut.
Erik mengapresiasi progres pembangunan proyek yang telah mencapai 95 persen, dan ditargetkan tuntas pada bulan Mei memdatang.
“Alhamdullilah hari ini saya meninjau kembali, dan pada kunjungan saya ketiga kalinya, progres sudah mencapai 95 persen. Insya Allah, satu bulan ke depan bisa dituntaskan,” tuturnya.
Erik menilai keputusan manajemen soft launching di momen libur Lebaran ini, agar Krakatau Park dapat mulai beradaptasi sebagai wahana kreasi yang menjadi destinasi pilihan masyarakat, sehingga Lampung Selatan semakin dikenal menjadi kawasan pariwisata.
Ia menambahkan, Provinsi Lampung dengan kehadiran Krakatau Park sebagai pintu gerbang masuk Sumatera tidak hanya berpotensi menarik antusiasme wisatawan, tetapi juga para investor dalam mengembangkan proyek ini menjadi lebih besar lagi. Apalagi, Krakatau Park memiliki letak geografis yang strategis.
Proyek Krakatau Park, yang merupakan kerja sama ASDP dengan Jatim Park Group menjadi destinasi wisata berkonsep tempat bermain (theme park) dengan wahana yang melengkapinya antara lain ferrys wheels, taman bunga, gallery Krakatau, wahana air, 4D cinema, ghost house, bumper car, air bike, tornado, giant slide, airbon shoot, animal coaster, rodeo, dan dark side Krakatau.
Dengan kehadiran Krakatau Park, ASDP ingin memberikan alternatif wisata dan hiburan bagi pengguna jasa atau masyarakat secara umum saat libur Lebaran tahun ini. Bagi masyarakat yang ingin berkunjung dan mencari informasi terkait layanan Krakatau Park dapat mengakses https://bakauheniharbourcity.com/ dan akun IG @bakauheni.harbour.city
Selain taman rekreasi, proyek Siger Park yang digarap oleh BRI juga telah selesai dan telah dibuka, dimana pada hari pertama dan kedua Lebaran hampir 1.000 orang yang mengunjungi Siger Park.
Proyek BHC memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Apalagi, ditunjang dengan keberadaan Jalan Tol Trans-Sumatera, yang membuat mobilitas masyarakat terus meningkat.
Pembangunan kawasan terintegrasi BHC terbagi dalam tiga tahap. Pada Tahap I dengan periode waktu 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dan mencakup area pengembangan seluas 41,9 hektare (ha). Pada Tahap IA ini BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, hotel, komersial UMKM, serta politeknik pariwisata.
Kemudian, Tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha. Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.
Untuk Tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan BHC sebagai kawasan kota mandiri. Pembangunan Tahap II ini dilaksanakan di Distrik 2 dan Distrik 3 dengan tujuan memperluas pelayanan BHC sebagai kawasan kota pelabuhan terintegrasi.
Serta, tahap terakhir atau Tahap III untuk periode 2041-2061 dengan luas 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan. Pada tahap ini fokus pembangunan Bakauheni Harbour City adalah memberikan keberagaman dan pembangunan yang telah dilaksanakan dengan opsi hotel, kondotel/vilatel, dan atraksi wisata.
Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp4,7 triliun. (Irma)