IPOL.ID – Terminal Purabaya dilaporkan saat ini tercatat ada peningkatan 15% sampai dengan 20 persen aktivitas masyarakat, dibandingkan dengan kondisi normal. Untuk kelancaran mudik tahun ini, para sopir dicek kesehatan hingga cek kelaikan bus.
Hal itu diutarakan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau langsung kesiapan arus mudik di Terminal Purabaya, Jawa Timur memastikan Operasi Ketupat Lebaran 2023 berjalan baik. Kemudian cek pengamanan, mengawal masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik.
“Malam hari, saya bersama Pak Panglima mengecek pos terpadu Purabaya, disini digelar pos pelayanan terpadu, melibatkan seluruh stakeholder, TNI, Polri, Kemenhub, dan Dishub daerah. Lalu unsur-unsur dari Dokkes untuk memberi pelayanan di terminal Purabaya. Kita tahu disini yang menghubungkan antar provinsi baik dari Jakarta, Jateng, Jabar mengarah Jatim maupun antar kabupaten di Jatim,” kata Kapolri Jenderal Sigit bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Terminal Purabaya, Selasa (18/4).
Kondisi Terminal Purabaya sendiri sampai dengan saat ini, sambungnya, tercatat ada peningkatan 15 sampai 20 persen aktivitas masyarakat, dibandingkan dengan kondisi normal.
Sigit mengungkapkan, pihak terkait sendiri sudah memastikan kesehatan para sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang mengangkut masyarakat melakukan perjalanan mudik. Tak hanya kesehatan, pengendara bus juga dilakukan pengecekan narkoba, demi memastikan keamanan Keselamatan penumpang.
“Kita lihat ada pelayanan kesehatan pengecekan terhadap pengemudi mulai dari kesehatan sampai tes terkait masalah narkoba. Sehingga dipastikan saat mengemudi seluruh penumpang dalam keadaan aman dan selamat karena pengemudi dalam keadaan sehat,” ujar Sigit.
Selain tes kesehatan, Sigit menjelaskan, di Terminal Purabaya juga telah dilakukan prosedur Ramp Check atau memastikan kendaraan bus laik jalan.
“Saya lihat semua dilaksanakan dan mudah-mudahan ini semua bisa mendukung kenyamanan, keamanan dan keselamatan masyarakat yang akan mudik menggunakan moda bus AKAP,” tegas Sigit.
Wilayah Jawa Timur salah satu wilayah yang menjadi tujuan terbesar arus mudik. Sebab itu, dia menginstruksikan seluruh jajarannya bertugas dalam Operasi Ketupat memberikan pelayanan dan pengamanan terbaik ke masyarakat.
“Personel-personel kita turunkan. Kita juga turunkan perwira tinggi dari Mabes untuk memantau langsung apabila ada hal-hal perlu di backup dari Mabes Polri agar segera bisa dikoordinasikan,” kata Sigit.
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat, jajarannya di Korlantas Polri telah menerapkan rekayasa lalu lintas One Way di Tol Cipali hingga Kalikangkung, pada hari kemarin. Kebijakan itu dilakukan demi mewujudkan arus lalu lintas lancar dan nyaman.
“Mabes Polri memantau secara langsung baik jalur tol maupun arteri di seluruh wilayah memastikan semua terawasi dan keberadaan anggota di lapangan siap mengawal, mengamankan mudik,” ujar Sigit.
Personel TNI-Polri akan menjamin keamanan perayaan Idul Fitri untuk seluruh umat.
“Kita dari Polri dan Panglima TNI juga sama, tugas kita adalah mengamankan. Pada saat nanti ada kegiatan salat Idul Fitri ada tanggal 21 April ada 22 April. Tugas kita mengamankan dua-duanya. Supaya semuanya bisa berjalan baik,” tambah Sigit.
Kapolri mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik agar menjaga kondisi tubuh dan jangan memaksakan berkendara jika dalam kondisi lelah.
Pemudik, ditegaskannya, bisa beristirahat di lokasi rest area yang telah disediakan. Selain itu, Kapolri mengimbau masyarakat untuk menginformasikan ke kepolisian setempat sebelum melakukan perjalanan mudik. Adanya informasi itu, kepolisian dapat patroli menjaga rumah pemudik yang kosong atau ditinggalkan selama berada di kampung halaman merayakan Lebaran.
“Paling utama rumah yang ditinggalkan disampaikan ke petugas. Sehingga kita kemudian bisa lakukan patroli untuk mengamankan rumah kosong dan kita ingin masyarakat yang berangkat mudik juga keadaan tenang karena Polri dan TNI selalu mengawal dan amankan terkait perjalanan maupun rumah-rumah yang ditinggalkan,” tukas Sigit.
“Terpenting jangan lupa kompor dimatikan, pintu dikunci dan pastikan saat tinggalkan rumah dalam keadaan baik,” tutur Sigit.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit meninjau pelaksanaan Operasi Ketupat di wilayah Jawa Tengah, Selasa (18/4). Dari laporan diterima, terjadi peningkatan jumlah kendaraan hingga 300 persen di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung.
Dalam batas normal, jumlah kendaraan melintas sebanyak 10 ribu per jam. Namun saat ini sudah memasuki angka 30 ribu per jam.
“Diperkirakan akan mencapai puncaknya mungkin sekitar nanti malam dan besok. Tahun lalu di angka 60 ribu,” ujar Sigit.
Guna mengurai kepadatan, mantan Kabareskrim Polri menyampaikan sejak kemarin siang, sudah diberlakukan sistem satu arah atau one way mulai KM 72 Tol Cipali hingga KM 414 GT Kalikangkung.
“Secara terpusat akan dikomandoi oleh Kakorlantas dan sistem one way ini berakhir pukul 24.00 WIB,” ujar Sigit.
Lebih lanjut, apabila kapasitas kendaraan meningkat di atas 60 ribu maka ada kemungkinan diberlakukan sistem one way yang bersifat lokal.
Sigit memerintahkan jajaran Polda Jawa Tengah dan Korlantas Polri agar berkoordinasi dan bekerja sama dengan media untuk menyosialisasikan perubahan rekayasa lalu lintas. Hal ini agar masyarakat terinformasi dan tidak terjebak kemacetan.
Terkait tempat istirahat atau rest area terbatas, dia meminta agar disosialisasikan ke pemudik untuk bisa beristirahat di luar tol. Pilihan itu agar para pemudik tidak berhenti di bahu jalan saat rest area penuh.
“Kita juga informasikan setelah exit tol gimana masuknya kembali ke jalur tol. Sehingga menjadi pilihan agar tidak ada pengguna jalan beristirahat di bahu jalan yang bisa membuat kemacetan dan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas,” tukas Sigit.
Secara umum, Namun, menekankan agar jajarannya terus melakukan evaluasi agar pengamanan mudik lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Evaluasi dilakukan agar perjalanan mudik masyarakat dapat berjalan aman dan nyaman,” tutup Kapolri. (Joesvicar Iqbal)