IPOL.ID – Ramadan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, tahukah kamu bahwa puasa tak hanya untuk organ pencernaan kita saja. Tapi kulit juga bisa, lho!
Beberapa tahun lalu, terdapat sebuah tren bernama skin fasting yang populer di antara para wanita. Berasal dari Jepang, skin fasting merupakan sebuah metode rejuvenate yang dilakukan dengan mengurangi atau menghentikan pemakaian skin care pada kulit wajah selama beberapa saat.
Ibaratnya, dengan mencoba metode ini, kamu tengah mengajak kulit untuk ‘berpuasa’ atau beristirahat sejenak dari berbagai macam produk kimia. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi detoks, yang diklaim merupakan kemampuan alami kulit.
Benarkah klaim skin fasting tersebut? Dilansir dari siaran pernya baru-baru ini, dr. Dara Ayuningtyas dipl AAAM dari ZAP Clinic mengungkapkan fakta di balik skin fasting berikut ini:
- Kulit tidak mempunyai kemampuan detoks
Detoksifikasi atau penguraian racun hanya dapat terjadi pada organ tubuh khusus, yaitu hati dan ginjal. Tidak ada regimen perawatan kulit yang dapat membantu kulit mengeluarkan detoks, karena kulit memang tidak memiliki kemampuan tersebut.