IPOL.ID- Dicoretnya kembali cabor tenis meja ke SEA Games ke-32 Kamboja sudah diduga sejak awal.
Pasalnya Menpora yang baru Dito Ariotedjo hanya berpatokan pada laporan KONI Pusat dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang memang dengan sengaja mencoret tenis meja binaan Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP.PTMSI) dengan alasan dualisme organisasi.
Padahal secara faktual tidak ada dualisme kepemimpinan karena yang ada itu adalah kepengurusan ganda PP.PTMSI (legal) dan PB.PTMSI (ilegal).
Ketua Umum PP.PTMSI Komjen Pol (Purn) Oegroseno mengatakan hal itu dalam siaran pers resmi yang diedarkan kepada awak media, Selasa, (18/4/2023).
Seperti diketahui Menpora sudah mengumumkan 31 cabor yang diberangkatkan ke SEA Games Kamboja tanpa tenis meja.
Iini merupakan ketidakikutsertaan tenis meja yang ketiga di ajang SEA Games secara berturut -turut sejak SEA Games 2019 Filipina, 2022 Vietnam dan 2023 Kamboja.
“Menpora yang sedang eforia masalah dengan FIFA karena dihukum ringan dan dapat membatalkan keputusan Gubernur Bali, I Wayan Koster ternyata termasuk raja tega “pembunuh” atlet tenis meja potensial,” kata mantan Wakapolri itu.