“Dengan Idulfitri, kami harapkan kita kaum muslimin yang menjalankan puasa dengan seluruh rangkaian ibadah selama satu bulan lamanya menjadi insan-insan yang semakin bertakwa, yakni insan yang selalu menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan membuahkan kesalehan bagi kehidupan keluarga, diri, masyarakat, bangsa dan kemanusiaan semesta,” ujarnya.
Kedua, Haedar Nashir berharap agar Idulfitri menjadi momentum menguatkan keadaban bangsa Indonesia yang berbasis pada agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa.
“Lebih-lebih setelah berpuasa bagi kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, jadilah sinar penerang, jadilah pencerdas dan jadilah perekat kebersamaan hidup dalam kebhinnekaan. Jika ada perbedaan dalam beridulfitri dan dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat furu’iyah dan ikhtilaf, maka kedepankan tasamuh, saling toleran, menghargai dengan penuh kedewasaan,” pesannya.
“Dengan idulfitri yang juga sudah menjadi tradisi dalam kehdiupan bangsa kita, ada mudik, ada syawalan, ada silaturahmi, maka jadikan idulfitri sebagai kekuatan persatuan bangsa. Indonesia hari ini dan ke depan dalam spirit Bhinneka Tunggal Ika dan kekuatan luhur agama harus menjadi bangsa yang bersatu, yang dengan persatuan kita akan meajdi bangsa yang kuat. Dengan persatuan, kita kita menjadi bangsa yang berdaulat, dan dengan persatuan kita akan menjadi bangsa yang setara dengan bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang unggul,” paparnya.