Bukan cuma itu, pesimisme juga muncul ketika Jokowi memulai proses pembangunan infrastruktur. Banyak kalangan mempertanyakan, baik manfaat maupun kesiapan membangun infrastruktur dalam skala besar-besaran.
Namun, faktanya Jokowi tetap berkeras. Kini, lebih dari 2.100 kilometer (km) jalan tol yang dibangun Jokowi telah menghubungkan kota-kota, menggerakkan ekonomi, mempermudah pertukaran barang dan jasa.
Pembangunan jalan tol di era kepemimpinan Jokowi lebih dari dua kali lipat dibanding pembangunan jalan tol sejak 1978. Lebih dari 200.000 jalan desa yang dibangun telah menghubungkan satu desa dengan desa lain, membuka isolasi.
Sebanyak 18 pelabuhan yang dibangun menjadi titik hubung 17.000 pulau dari Sabang sampai Merauke. Begitu juga 21 bandara baru, telah memperlancar lalu lintas bisnis dan perdagangan antar daerah.
Sementara 30 bendungan dan waduk yang dibangun mengaliri sawah-sawah. Memperkuat ketahanan pangan Indonesia menghadapi perubahan iklim.
“Inilah kebijakan yang lahir dari kepemimpinan yang memahami persoalan rakyat. Kepemimpinan yang mampu menganalisis dan merumuskan strategi yang tepat untuk membangun fondasi yang kokoh untuk mensejahterakan rakyat,” puji Andy.