IPOL.ID – Harga telur ayam negeri yang naik sempat mencapai Rp32 ribu per kilogram dikeluhkan para pedagang warung Tegal (Warteg). Akibatnya modal usaha pelaku usaha itu menjadi menggelembung.
Berdasar laman https://infopangan.jakarta.go.id/ hingga Rabu (17/5) siang harga telur ayam tertinggi tercatat Rp32.100 per kilogram di pasar, harga ini kembali naik Rp855 dari sebelumnya.
Diutarakan oleh Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni bahwa naiknya harga telur ayam negeri itu jelas memberatkan. Lantaran telur adalah menu yang tidak bisa dikurangi porsinya atau dihilangkan.
“Kalau dikurangi, pelanggan bisa menjauh, jadi engga bisa (dikurangi porsinya) harus satu butir,” ungkap Mukroni dikonfirmasi wartawan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (17/5).
Jika pedagang Warteg menaikkan harga masakan telur hal itu tidak mungkin. Bisa dipastikan daya beli masyarakat dianggap belum sepenuhnya pulih karena dampak pandemi COVID-19.
Para pelaku usaha Warteg khawatir jika menaikkan harga menu masakan pelanggan kian berkurang. Apalagi berbagai olahan makanan berbahan dasar telur termasuk menu primadona di Warteg.