Indonesia satu grup dengan Kamboja sebagai tuan rumah, lalu Timor leste, Myanmar dan Filipina. Bagi mereka yang mengatakan Timnas seharusnya akan dengan mudah memenangi pertandingan melawan tim-tim tersebut, justru hal ini akan sangat kontraproduktif.
“Secara tidak langsung, hal ini sebenarnya justru melemahkan sisi mental pemain terutama dari mindset. Ketika pemain menggunakan mindset ini. Maka mereka (pemain, -red) akan menganggap lawan sebagai tim yang mudah, dan cenderung meremehkan. Hal yang kurang sesuai dengan mindset yang terbangun di Timnas, lantaran semua tim yang berkompetisi sama-sama bagus,” jelas Afif.
Tim pendamping psikologis mengajak pemain untuk mengelola mindset memenangi pertandingan bukan soal mengalahkan siapa yang menjadi lawan. Di samping itu, tim juga mulai membatasi kontak pemain dengan media sosial, serta melakukan pendekatan kognitif untuk merubah mindset.
Fase Final dan Semi Final
Pada tahap ketiga ini, Afif menekankan ketenangan dan pengelolaan emosi yang baik. Pasalnya semua pemain menantikan membawa emas. Namun, dalam kajian psikologi, pengelolaan semangat dan motivasi yang tidak baik akan berbanding terbalik dengan performa.