Pengorbanannya tidak sia-sia, Lisa dapat menyudahi laga dengan lebih cepat pada set kedua. Peringkat 451 ITF itu membukukan skor 6-4.
“Sebelum bertanding, aku berniat main menyerang terus. Tapi ternyata di lapangan badanku terasa capek. Kalau nyerang terus, badanku enggak kuat. Kalau bolanya benar-benar enak, aku baru berani nyerang. Lawanku pun sering error,” tuturnya.
Usai turnamen ITF J30 dua pekan di Yogya, Lisa berencana ikut dua seri ITF J60 di Jakarta akhir Juni hingga awal Juli 2023.
DI tunggal putra, Faried Widyarohmadhiansyah (18) berhak memboyong gelar juara tanpa tanding. Lawannya di final, si kidal Kuan Sho Chen, jawara pekan pertama asal Taiwan tidak dapat bertanding lantaran keracunan makanan.
“Aku ingin berprestasi di PON 2024 terlebih dulu. Setelah itu, baru berpikir soal lain, termasuk karir profesional” tutur binaan Deddy Prasetyo Tennis Club yang membela DKI Jakarta ini.
Detec International Junior Championship telah bergulir dua tahun di lapangan Sultan Agung Bantul sejak 2022. (bam)