IPOL.ID – Komisi V DPR menilai kasus tewasnya Asiah Shinta Dewi Hasibuan yang jatuh dari lift Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara merupakan persoalan serius yang harus dipertanggungjawabkan.
Apalagi, Asiah baru ditemukan tiga hari setelah dilaporkan pihak keluarga korban terjebak di lift.
Karena itu, Komisi V DPR meminta pihak kepolisian mengusut tuntas apakah ada tindakan kelalaian yang menyebabkan kehilangan nyawa seseorang.
“Kami juga mendukung proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Bahwa apakah ada kelalaian yang menyebabkan melayangnya nyawa seseorang. Ini persoalan serius yang harus dipertanggungjawabkan,” kata Ketua Komisi V DPR Lasarus dalam keterangan resmi dikutip Jumat (5/5).
Selain itu, pihaknya juga mendukung Kemenhub mengambil langkah tegas terhadap pihak operator Bandara Kualanamu.
Terkait hal itu, Lasarus meminta peristiwa tersebut menjadi pelajaran untuk semua bandara yang ada di Indonesia, bahwa keamanan harus menjadi prioritas.
“Keamanan adalah prioritas untuk menjamin kenyamanan dan kepercayaan publik. Jangan abai terhadap aspek keamanan karena ini menyangkut masalah keselamatan,” katanya.
“Jangan main-main dengan infrastruktur dan perawatan fasilitas di Bandara. Keamanan di lingkungan bandara mempertaruhkan nyawa ribuan manusia. Keamanan di lingkungan bandara menentukan kenyamanan dan kepercayaan publik. Oleh karenanya, apabila ditemukan sedikit saja kendala teknis menyangkut pelayanan bandara, maka harus secepat mungkin diatasi,” lanjutnya.
Terlebih, bandara internasional bukan hanya melayani penerbangan domestik saja, tapi juga penerbangan luar negeri. Sehingga, jangan sampai ada sedikit kelalaian menyebabkan nama Indonesia jatuh di mata dunia. Lasarus pun meminta Kemenhub melakukan pengawasan ketat terhadap pihak operator bandara terkait keamanan seluruh fasilitas di bandara. Termasuk lift yang menjadi fasilitas dengan traffic tinggi oleh pengunjung.
Tak hanya itu, Lasarus mengingatkan pihak pengelola bandara perlu meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. Lasarus juga meminta dilakukannya peningkatan pengawasan terhadap pelayanan bandara.
“Bukan hanya di Bandara Kualanamu saja, tapi semua bandara yang ada di Indonesia. Kita tidak ingin kejadian serupa terulang kembali,” tegasnya.
Lasarus juga menyoroti keluhan keluarga Asiah yang merasa pihak Bandara Kualanamu tidak memberi bantuan maksimal saat korban dilaporkan terjebak dalam lift.
“Dalam pelayanan jasa, sikap kooperatif harus dijunjung tinggi apalagi ini masalah keselamatan. Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai pengguna jasa layanan,” katanya.
Lebih lanjut, politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut juga menyayangkan tidak adanya petugas yang memantau CCTV saat peristiwa terjadi.
Menurut Legislator Dapil Kalimantan Barat II itu, perlu ada perbaikan besar-besaran terhadap pengelolaan pelayanan di Bandara Kualanamu.
“Sebagai bentuk pengawasan, kami menuntut adanya perbaikan dalam pengelolaan pelayanan di Bandara Kualanamu,” ujarnya.
Kami juga ingin memastikan semua bandara di Indonesia dalam kondisi aman, nyaman, dan tidak abai terhadap unsur keselamatan pengunjung,” pungkas Lasarus. (Far)