“Universitas Pertamina sebagai research and development (R&D) dalam hubungannya untuk mengembangkan sustainability activity yang mendukung ESG dan sebagainya,” kata Wawan.
Lebih lanjut, Wawan menguraikan, dengan dukungan R&D Pertamina berupaya menahan laju penurunan alami lapangan minyak dan gas dengan melakukan injeksi dan memanfaatkan emisi karbon untuk meningkatkan produksi Migas. Hal ini juga sejalan dengan upaya Pertamina mencapai target NZE. Upaya lainnya, adalah pengembangan energi terbarukan yakni Geothermal yang dikembangkan untuk pembangkit listrik. Saat ini, telah berkembang teknologi CO2, karbonnya diinjeksi ke bumi dengan menjaga suhu 150° – 300° Celcius, sehingga produksi uapnya akan bertahan.
Selain itu, Universitas Pertamina juga mendukung perusahaan untuk melakukan capacity building dan menghasilkan SDM yang punya keahlian di bidang energi melalui kerja sama dalam beberapa aspek.
“Ada student exchange dengan Universitas Tokyo dan Kyushu University. Itu explisit mereka sampaikan, hanya memang kita perlu waktu untuk menset-up itu, mudah-mudahan secepat mungkin. Ini adalah langkah pertama dalam konteks R&D,” imbuhnya.