Penerima Kalpataru tingkat Nasional pada tahun 2017 itu menyebutkan dirinya sudah mulai melakukan aksi penyelamatan lingkungan sejak 2007. Di mana dirinya ikut terjun dalam Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengembangkan model Desa Konservasi. Salah satu kegiatan dari program desa konservasi yaitu rehabilitasi hutan mangrove.
“Kami melakukan penanaman tahun 2007 sebanyak 1,2 juta pohon. Sayangnya waktu itu jakarta banjir bandang, dan banyak membawa sampah sampai puluhan ton. Kami menemukan di mangrove sampah datang ketika air pasang. Ketika air surut mangrove kami habis, sehingga harus menaman ulang dari 2008 sampai 2013 baru selesai mengembalikan ke semula,” ungkapnya seperti dikutip dalam siaran pers.
Kepeduliannya dalam menjaga ekosistem laut dari sampah, membuat dirinya juga menggagas program ekowisata yang berwawasan lingkungan dan konservasi. Program ini mengajak para wisatawan yang datang ke pulau seribu itu, untuk melakukan ekowisata pungut sampah yang kemudian dijadikan sebagai atraksi wisata sampah.