IPOL.ID – Jamaah haji Indonesia diminta untuk mewaspadai suhu panas di Arab Saudi. Sebab cuaca panas di Tanah Suci berbeda dengan di Tanah Air.
Madinah di akhir bulan Mei, mulai memasuki musim panas. Suhu di siang hari bisa mencapai 40 derajat celsius atau lebih. Berbeda dengan di Tanah Air, kelembaban udara di Madinah lebih rendah.
Kelembaban udara yang rendah ini mengakibatkan panas terasa menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Diketahui bahwa mekanisme berkeringat merupakan mekanisme untuk menstabilkan suhu tubuh.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, M Imran menyampaikan jamaah haji asal Indonesia harus mewaspadai suhu panas di Madinah. Jamaah haji harus menyiapkan perlindungan tambahan agar tetap bisa beribadah dengan sempurna di tengah cuaca panas di Madinah.
”Jamaah harus waspadai cuaca panas di Madinah. Panas di Madinah akan terasa lebih menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang bisa menghambat jamaah untuk menjalankan ibadah,” tutur Imran.