IPOL.ID – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meninjau langsung 91 Command Center. Memastikan kesiapan personel serta peralatan terkait pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolri mengungkapkan, pengecekan itu dilakukan guna memastikan kesiapan personelnya dan peralatan baik Body Worm Camera, Handy Talky (HT) hingga alat komunikasi lain yang terhubung 91 Command Center terkait proses pengamanan KTT ASEAN.
“Semuanya kita sambungkan Command Center. Sehingga pergerakan anggota di lapangan bisa kita monitor sekaligus pengecekan. Supaya kita tahu terkait hal-hal harus dievaluasi,” tutur Jenderal Sigit usai meninjau 91 Command Center di Labuan Bajo, NTT, Minggu (7/5).
Sigit mengaku, dari peninjauan bersama Panglima TNI itu, seluruh personel TNI-Polri sudah melakukan evaluasi terkait kendala-kendala ditemukan.
“Mudah-mudahan dengan konsep operasi dan sistem kendali serta monitoring bisa kita pantau memudahkan proses pengamanan yang akan berjalan nanti,” ujar Sigit.
Lebih dalam, Sigit menyebut, dengan pemantapan pengamanan, nantinya penyelenggaraan KTT ASEAN dapat berjalan lancar, aman dan damai. Baik mulai kedatangan delegasi, lokasi penginapan hingga tempat utama berlangsungnya kegiatan.
“Kami bersama Bapak Panglima sudah mengatur bagaimana proses untuk melakukan pengawalan dari mulai ketibaan di bandara sampai akomodasi hotel mereka. Pergerakan dari akomodasi ke venue utama semuanya,” tandasnya.
Dalam segi pengawalan, petugas keamanan nantinya akan menyiapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah tempat selama pelaksanaan KTT ASEAN dan Main Event KTT ASEAN.
Menurut Sigit, pengaturan lalu lintas itu harus dilakukan untuk menghindari terjadinya crowded. Mengingat, wilayah Labuan Bajo terdapat beberapa ruas jalan tidak terlalu lebar. Sehingga, kebijakan rekayasa diterapkan bisa terkelola baik.
“Tentunya ada kondisi jalan yang memang kecil. Sehingga mau tidak mau, kita harus lakukan pengaturan rekayasa. Karena memang ini akan menimbulkan crowded apabila, tidak kita atur,” tutur Sigit.
Sebab itu, Sigit tak lelah, kembali mensosialisasikan tentang adanya kebijakan rekayasa lalu lintas ke masyarakat.
Dia pun menginstruksikan ke jajaran terus menyampaikan komunikasi publik yang baik. Demi kelancaran pelaksanaan KTT ASEAN serta masyarakat sendiri.
“Masyarakat mungkin akan terganggu. Karena itu dalam kesempatan ini saya selalu menyampaikan komunikasi publik yang baik. Sehingga masyarakat terinformasi. Walau terganggu, namun masyarakat tetap mendukung seluruh kegiatan KTT ASEAN. Karena ini menimbulkan Multiplier Effect positif tuk masyarakat Labuan Bajo,” tegas Sigit.
Terpilihnya Labuan Bajo sebagai lokasi pelaksanaan KTT ASEAN, akan memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun Indonesia. Apalagi, tema yang diusung dalam penyelenggaraan adalah Epicentrum of Growth.
“Jadi bagaimana pertumbuhan itu bisa muncul dan terus bertumbuh di kawasan ASEAN, utamanya Labuan Bajo menjadi destinasi wisata. Karena itu mungkin dalam pelaksanaannya ada masyarakat terganggu atau kurang nyaman, kita harapkan semuanya bisa support, memaklumi bahkan mendukung,” beber Sigit.
“Saya juga mendapat informasi dari Pak Kapolda ada persatuan masyarakat Manggarai kurang lebih jumlahnya 100, mereka ikut terlibat dalam kegiatan pengamanan di venue yang ada. Tentunya ini merupakan bentuk dukungan positif dari masyarakat terhadap rangkaian penyelenggaraan KTT ASEAN dan pengamanan KTT,” tambahnya.
Sementara, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, masyarakat Labuan Bajo khususnya harus bangga karena KTT ASEAN dilaksanakan di wilayah itu.
Menurutnya, hal itu merupakan ukiran sejarah baru khususnya bagi Indonesia. Sebab itu, dia berharap, semua unsur lapisan masyarakat khususnya di Labuan Bajo dapat mendukung seluruh proses rangkaian KTT ASEAN, agar berjalan aman, lancar dan damai.
“Masyarakat juga harus bangga karena di Labuan Bajo dilaksanakan KTT, ini sejarah baru, mengukir sejarah baru. Kalau ada hambatan sedikit tentang jalan-jalan ditutup mohon dimaklumi. Artinya begitu rangkaian selesai silahkan masyarakat bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa”.
“Harapannya tadi, karena memang jalannya sempit, mohon maaf, supaya kegiatan dapat lancar. Saya ingin keterlibatan masyarakat, tokoh pemuda, agama dan adat, semuanya mendukung kegiatan ini. Karena semua demi Indonesia dan demi masyarakat Labuan Bajo,” tutup Panglima TNI. (Joesvicar Iqbal)