IPOL.ID-Penolakan terhadap penghapusan NIK warga yang tinggal di luar DKI Jakarta datang dari aktivis Betawi.
Adalah tokoh muda Betawi, Muhidin yang menolak keras penghapusan NIK warga Jakarta yang tinggal di luar DKI Jakarta.
“Perlu ada kajian secara mendalam. Sehingga penghapusan itu bisa diterima semua pihak. Dan utama lagi tidak menjadi problematika baru di tengah masyarakat,” ujar Muhidin kepada Ipol.id, di sela-sela acara Milad FORKABI ke-22 dan Halal Bi Halal di GOR Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Minggu (6/5).
Dia mengatakan, dalam menerapkan aturan penghapusan. Pemda perlu melakukan pemilihan. Warga Jakarta yang lahir, tumbuh remaja dan memiliki sanak saudara di Jakarta perlu diberikan keleluasaan memiliki KTP atau berstatus sebagai warga Jakarta. “Kalau ditarik kebelakang, mereka yang tumbuh di Jakarta dan memiliki saudara yang tinggal di Jakarta ikut berkontribusi terhadap pembangunan Jakarta. Toh mereka pindah, karena kebanyakan menjadi korban gusuran dan persoalan lainya. Biarkan mereka berbangga, meski hanya dengan status warga Jakarta di KTP nya,” katanya.
Terkecuali, kata Muhidin warga yang berasal dari Jakarta yang hanya berniat mencari pekerjaan. “Kalau mereka ditertibkan, saya kira itu tepat,” katanya.
Muhidin menceritakan, sejak tahun 1990 an berkembangnya pabrik dan garmen mempengaruhi pergerakan masyarakat dari wilayah.”Itu yang mendongkrak pergerakan masyarakat daerah masuk Jakarta. Karena hukum alam sulit dihindari, dimana ada gula akan mengundang semut,” katanya.(Sofian)