IPOL.ID-Presiden Jokowi ramai dikritik karena “cawe-cawe” terlalu dalam urusan politik, termasuk menggunakan Istana untuk pertemuan partai politik pendukung pemerintah.
Mantan pendamping Jokowi pada Pemilu 2014, Jusuf Kalla minta Jokowi meniru sikap Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Seperti apa sikap Megawati Soekarnoputri dan SBY di akhir kekuasaannya dalam mengawal pemilu? Istana Pada Periode Megawati Soekarnoputri Tugas berat harus diemban Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2004.
Pasalnya, Megawati harus mengawal untuk pertama kalinya masyarakat Indonesia yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, di samping memilih calon anggota legislatif.
Sebelum 2004, pemilihan umum di Indonesia hanya untuk memilih wakil rakyat di DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Tradisi politik ini sudah berlangsung sejak pemilu yang pertama di tahun 1955.
Pada periode kepemimpinan Megawati dalam satu tahun KPU harus menyelenggarakan tiga kali pemilu: pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD, pemilu presiden-wakil presiden putaran pertama, dan pemilu presiden-wakil presiden putaran kedua.