Dia menerangkan, berdasarkan lokasi terakhir, pelaku memasuki rumah kosong dengan cara mencongkel jendela dan teralis rumah korbannya hingga akhirnya memasuki rumah serta mengambil barang-barang yang menurut pelaku bisa dijual.
Namun sebelum memasuki rumah korbannya, pelaku lebih dahulu memastikan rumah targetnya itu dalam kondisi kosong tak berpenghuni. Hingga mengetuk pintu rumah yang menjadi sasarannya.
“Pagi itu pelaku biasanya berdagang dahulu, siangnya dia berkeliling mencari target (secara acak) mana yang paling cocok, saat ada rumah yang dirasa bisa dijadikan target, dia mencoba mengamati dengan mondar-mandir, lalu turun (dari motor) dan ketok lagi, baru saat yakin (tak berpenghuni) berbekal obeng dia congkel jendela dan teralis,” terang Kasat.
Irwandhy menegaskan, rumah yang dijadikan targetnya itu biasanya dalam kondisi sepi tak berpenghuni dan pagarnya tidak terkunci.
“Barang hasil curian dijual tuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pelaku melakukan aksinya sendirian, mengaku sudah 4 kali beraksi. Namun kami masih kembangkan lebih lanjut lokasi mana saja yang sudah disatroni karena dia tak bisa secara eksplisit memberi tahu lokasinya dimana saja,” tukasnya.